LAPORAN TEKNIS EVALUASI DAMPAK INDUSTRIALISASI PERIKANAN PADA KAWASAN MINAPOLITAN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN PEGARAMAN
Profil usaha dan kelembagaan usaha pegaraman mulai dari hulu hingga hilir usaha pegaraman sebelum dan sesudah penetapan program industrialisasi usaha pegaraman sudah dikaji. Berdasarkan hasil kajian, bahwa pada sektor pra produksi ini, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu input produksi, aset produksi, tenaga kerja, tenaga ahli, modal dan teknologi. Input produksi pada sektor pra produksi usaha pegaraman ada 3 macam peralatan produksi terdiri 1. peralatan yang di jual dalam bentuk peralatan siap pakai (pompa air, ember, paralon, sekop, sepatu boot, bome meter, gayung, cangkul, sabit, irig); 2. sebagian dibuat oleh petambak (slender, pagar bambu, gudang); dan 3. dibuat oleh pembuat alat (kerikan garam/garuk, kincir). Input produksi mengalami perbaikan. Jumlah petambak garam mengalami penambahan tenaga kerja dan mengalami perubahan dampak dari PUGAR sebagai bagian dari program Industrialisasi. Pengolahan garam krosok tidak mengalami perubahan yang berarti. Distribusi garam terkait dengan jasa tranportasi. Ketersediaan jasa pemasaran output (pra produksi, produksi dan pasca produksi/pengolahan) tersedia di kecamatan dan kabupaten, kondisi ini tidak mengalami perubahan baik pada sebelum dan sesudah program industrialisasi garam.
B1801963 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available