JURNAL KELAUTAN NASIONAL Vol. 5, No. 3 Desember 2010 KAJIAN KEKUATAN TANAH HASIL BIOGROUTING SKALA LABORATORIUM
Teknologi biogrouting adalah teknologi untuk penguatan tanah (soil improvement) dengan cara meningkatkan kekuatan (strength) dan kekakuan (stiffness) tanah. Biogrouting dilakukan dengan menginjeksikan bakteri urease bersama dengan CaCl2 dan Urea ke dalam tanah dengan tahapan dan komposisi tertentu. Bakteri urease akan mengkatalisis urea menjadi karbonat dan amonium. Dengan adanya kalsium, karbonat akan membentuk kristal CaCO3 yang menjadi ‘jembatan’ antara butiran tanah sehingga menyebabkan proses sementasi, dan mentransformasi pasir menjadi batuan pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tanah hasil proses biogrouting dalam skala laboratorium Pada penelitian ini dilakukan pembuatan kultur bakteri urease, pengambilan sampel tanah, pengujian karakteristik fisik tanah, proses biogrouting, dan pengujian kekuatan tanah melalui penentuan kuat geser, sudut friksi serta permeabilitas tanah. Pengujian kekuatan tanah hasil biogrouting skala laboratorium, menunjukkan bahwa Kuat Geser tanah adalah 1,525 kPa, dengan Sudut Friksi yang terbentuk adalah 0,325o , sedangkan nilai permeabilitas adalah 2,769 x 10-5 m/s. Proses biogrouting dalam penelitian ini tidak menunjukkan hasil yang signifikan, yang dapat disebabkan oleh laju hidrolisis urea yang berjalan lambat, perbedaan sifat kimia permukaan butiran tanah, rendahnya afinitas untuk perlekatan bakteri, pola aliran dan distribusi bakteri yang heterogen, serta aktivitas produk samping alami. Untuk penelitian selanjutnya, perlu dilakukan optimasi pada debit aliran, ukuran butiran tanah, setting alat biogrouting, serta proses injeksi kultur dan substrat. perlu dilakukan agar proses biogrouting dapat berlangsung lebih maksimal dan menghasilkan peningkatan kekuatan tanah yang maksimal.
B1801930 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available