JURNAL KELAUTAN NASIONAL Vol 6, No. 1 April 2011 Analisis Mikro Oseanografi dan Simulasi Karamba Budidaya di Lepas Pantai Barat Pulau Jukung, Kepulauan Seribu Dki Jakarta
Budidaya lepas pantai belum banyak dikembangkan di Indonesia, hal ini disebabkan belum banyaknya informasi tentang hal tersebut. Budidaya lepas pantai memiliki banyak kelebihan, diantaranya: kawasan yang luas, tingkat kelarutan polutan dan proses pembilasan limbah (flushing) yang tinggi. Di sisi lainnya, kondisi fisik oseanografi lepas pantai memiliki perubahan lingkungan yang ekstrim seperti angin, gelombang dan arus yang kuat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kondisi mikro oseanografi di lokasi karamba budidaya lepas pantai Barat Pulau Jukung. Gelombang dianalisis dengan metode SMB (Sverdrup-Munk-Bretschneider), pasang surut dianalisis dengan metode admiralty, selain itu digunakan beberapa software diantaranyaWPRPlot 5.3, surfer 8.0, Global Mapper 8.0, Arcview GIS 3,3, Microsoft Excel 2007. Prediksi gelombang menunjukan bahwa tinggi gelombang (H) terkecil terjadi pada musim timur dari arah Utara yakni 0,09 m dengan panjang gelombang (λ) 3,70 m dan terbesar pada musim barat arah Barat Laut yakni H = 2,46 m, λ = 86,9 m.Simulasi panjang gelombang dengan diameter karamba menunjukan kestabilan tertinggiλ/dk = 0,5, (dk=diameter keramba). Setiap pertambahan λ = 10 m menyebabkan peningkatan beda fase Zamax(amplitudo heaving maksimum) dengan ςa-min(amplitudo gelombang minimum) selama 1,4 detik. Elevasi muka laut dari akibat pasang surut adalah 377,6 cm. Pola arus permukaan dari Barat Daya menuju Timur Laut dengan kecepatan 31,5-34,9 cm.s -1 sedangkan pola arus pada kedalaman 2-30 m adalah dari Utara menuju Selatan dengan kecepatan 5,03-20,03 cm.s-1 . Rata-rata reduksi arus dalam karamba adalah 11,9% dan di antara karamba adalah 13,7%. Efektifitas penjangkaran didapatkan pada jarak 35,1 m, diameter pelampung 1,3 m sehingga massa jangkar 1.052,4 kg. Kesimpulan, diameter karamba adalah 178,3 m, reduksi arus semakin besar jika diameter material jaring (Dm) semakin besardan size jaring (lm) semakin kecil, arus kembali normal pada jarak 22,4 m.
B1801421 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available