CIRI KELAMIN SEKUNDER PADA ARWANA SILVER (Sclerophages macrocephalus) VARIETAS PINOH, (J. Ris. Akuakultur Vol. 7 No. 2 Tahun 2012)
Ikan arwana merupakan spesies monomorfik, yaitu hewan yang secara fisik tidak dapat atau tidak mudah dibedakan antara jantan dan betina. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ciri kelamin sekunder yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk membedakan jenis kelamin arwana pinoh. Ciri kelamin sekunder yang diamati pada arwana pinoh (Sclerophages macrocephalus) meliputi pengamatan deskriptif dan pengukuran morfometris. Pengamatan diskriptif meliputi bentuk sirip-sirip punggung, ekor, anal, perut, dan dada serta permukaan dagu bawah (mandibula). Sedangkan pengukuran morfometris terdiri atas 29 ukuran morfometris. Pembuktian pendapat di masyarakat mengenai ciri-ciri jantan dan betina arwana juga dianalisis antara lain kerampingan badan (rasio tinggi dan panjang baku), untuk membuktikan jantan lebih ramping dari betina. Besaran kepala (rasio tinggi kepala dan panjang kepala), untuk membuktikan kepala jantan lebih besar dari kepala betina. Kegemukan (rasio panjang baku dan bobon badan), untuk membuktikan bobot badan jantan lebih ringan dibanding betina. Panjang sirip dada (rasio panjang sirip dada dengan panjang baku ikan), untuk membuktikan sirip jantan lebih panjang dibanding betina. Hasil penelitian deskriptif menunjukkan bahwa dari pengamatan bentuk-bentuk sirip tidak terlihat adanya perbedaan antara jenis kelamin jantan dan betina dari arwana pinoh. Diketahui adanya perbedaan permukaan dagu bawah di mana tepi dagu jantan arwana pinoh terasa bergerigi, sedangkan yang betina terasa halus. Pengukuran morfometris yang berkaitan dengan kerampingan, besaran kepala, kegemukan dan panjang sirip ikan arwana juga tidak menunjukkan perbedaan yang nyata atau tidak ada perbedaan antara jantan dan betina.
B1801353 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available