PEMANFAATAN LIMBAH PENGOLAHAN AGAR SEBAGAI KOMPONEN MEDIUM PRODUKSI SELULASE DARI MIKROBA JPB Perikanan Vol. 9 No. 1 Tahun 2014
Pengolahan agar dari rumput laut berkembang pesat di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan produksi rumput laut yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Produksi yang meningkat ini diikuti dengan meningkatnya limbah pengolahan agar. Limbah ini diketahui memiliki kandungan selulosa yang tinggi. Pemanfaatan limbah ini umumnya untuk pembuatan pupuk dan komponen pakan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah pengolahan agar sebagai komponen medium produksi enzim selulase dari mikroba. Tiga jenis isolat mikroba yaitu PMP1206,Serratia marcescens SGS 1609, dan isolat bakteri PC3, dikultivasi dalam medium padat yang mengandung karboksimetil selulosa (CMC). Isolat mikroba yang menghasilkan zona bening paling besar, dipilih dan enzim diproduksi dalam medium cair yang mengandung selulosa dari limbah agar. Enzim yang dihasilkan dari perlakuan terbaik dilakukan karakterisasi. Medium produksi enzim adalah medium sintetik minimal (MSM) cair dengan penambahan 1% limbah agar yang telah diberi perlakuan dengan NaOH 0, 2, 4, dan 6%. Inkubasi dilakukan pada suhu 30 o C, 150 rpm. Pengambilan sampel dilakukan setiap hari untuk diuji aktivitas enzimnya. Hasil seleksi isolat menunjukkan bahwa S. marcescens SGS 1609 menghasilkan zona bening paling besar dengan indeks selulolitik 2,25. Produksi enzim selulase dari isolat ini pada medium limbah agar menunjukkan bahwa waktu optimal produksi enzim diperoleh pada inkubasi selama 1–3 hari dari perlakuan NaOH 6%. Enzim yang dihasilkan bekerja optimum pada pH 6 dan suhu 50 o C. Enzim bersifat stabil terhadap panas. Pada suhu 40–60 o C selama 4 jam penurunan aktivitas enzim tidak lebih dari 30%. Aktivitas selulase meningkat dengan penambahan ion Ca2+, dan Mg2+,dan menurun dengan adanya 10 mM ion Zn2+.
B1801871 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available