DAMPAK VARIABILITAS IKLIM TERHADAP DINAMIKA PERIKANAN PUKAT CINCIN YANG BERBASIS PPN PEKALONGAN
Posisi Indonesia yang diapit oleh dua benua, yaitu Benua Australia dan Benua Asia serta diapit dua samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) menjadikan kondisi cuaca dan iklim Indonesia dipengaruhi oleh variabilitas iklim regional yaitu el nino southern oscillation. Variabilitas iklim dapat berdampak terhadap populasi perikanan dengan berbagai cara, serta memberikan pengaruh yang berbeda untuk komoditas, lokasi dan waktu yang berbeda. Laut Jawa yang merupakan sentra perikanan pelagis kecil, di mana 75% hasil tangkapan total didaratkan oleh pukat cincin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabilitas iklim terhadap aktivitas perikanan di Laut Jawa, khususnya perikanan pukat cincin. Parameter yang digunakan adalah data hasil tangkapan, southern oscillation indices dan suhu permukaan laut. Pengaruh parameter southern oscillation indices dan suhu permukaan laut dianalisis menggunakan regresi linear ganda serta uji-t untuk melihat pengaruh perbedaan kondisi el nino southern oscillation. Hasil analisis menunjukkan bahwa southern oscillation indices dan suhu permukaan laut lebih nyata berpengaruh terhadap upaya pukat cincin mini (r = 62,5%; R2 = 70%) dibandingkan upaya pukat cincin besar (r = 39,8%; R2 = 51,8%). Nilai catch per unit of effort pukat cincin mini lebih terpengaruh (r = 65,8%; R2 = 76,1%) oleh perubahan nilai southern oscillation indices dan suhu permukaan laut dibandingkan dengan catch per unit of effort pukat cincin besar (r = 47,6%; R2 = 63,3%). Perbedaan kondisi el nino southern oscillation tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (P > 0,05) terhadap upaya dan catch per unit of effort baik pukat cincin besar maupun pukat cincin mini.
B1801681 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available