Text
PENGARUH PENGGUNAAN LAMPU CELUP LED (Light Emittig Diode) PADA PANCING ULUR TERHADAP HASIL TANGKAPAN NELAYAN KECIL DI LAUT TIMOR
Pakan alami merupakan komponen penting dalam nutrisi ikan terutama ikan dalam masa pertumbuhan seperti larva dan benih (Cheban et al., 2017, Pangkey, 2009). Beberapa hasil penelitian dengan penggunaan Daphnia sebagai pakan alami dalam kegiatan budidaya ikan antara lain benih ikan mas Cyprinus carpio (Bogut et al., 2010), larva ikan gurami Osphronemus goramy (Fahmi et al., 2019), benih ikan lele Clarias gariepinus (Ojutiku, 2008; Prasetya et al., 2010), ikan cupang halfmoon Betta splendens (Prasetyo et al., 2020) dan ikan patin (Exstrada et al., 2020; Idawati et al., 2018). Permasalahan yang ditemui dalam kegiatan budidaya pakan alami Daphnia oleh para pembudidaya antara lain rendahnya hasil produksi Daphma yang dihasilkan dari budidaya yang dilaksanakan. ketersediaan pakan alami D. magna saat ini terpenuhi dari hasil tangkapan alam alam sehingga perkembangan teknologi dalam memproduksi pakan alami menjadi suatu kebutuhan. Menurut Exstrada et al. (2020) permasalahan yang ditemui dalam pemeliharaan ikan patin siam salah satunya yaitu tingginya kematian benih ikan setelah melewati fase kuning telur sebagai cadangan makanan habis dan dimulai pemberian asupan nutrisi dari luar. Selain itu Pemenuhan kebutuhan pakan alami selain dari peningkatan produksi Daphnia, penyediaan Daphnia dalam bentuk hidup, beku dan kering (Ahmadvand et al., 2012; Ojutiku, 2008; Pangkey, 2009) dapat menjadi pilihan dalam menjaga kontinuitas dan keberlangsungan ketersediaan pakan alami yang dibutuhkan.
DESAIN MINI CHILLER UNTUK KAPAL HAND LINE TUNA UKURAN 5 GT KE BAWAH DI BITUNG [TESIS I NYOMAN SUBAWA, 2022] TES 22-629.125.2 INY d
Industri perikanan adalah salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia, terutama di daerah pesisir. Bitung, yang terletak di Sulawesi Utara, merupakan salah satu pusat industri perikanan di Indonesia. Kapal hand line tuna merupakan salah satu jenis kapal yang umum digunakan untuk menangkap ikan tuna di laut. Namun, ketika ikan ditangkap dan disimpan di kapal, suhu perlu dijaga agar ikan tetap segar dan kualitasnya tidak menurun. Bitung sebagai salah satu kota yang menjadi pusat industri perikanan tangkap ikan tuna, memiliki kebutuhan akan mini chiller untuk kapal hand line tuna ukuran 5 GT ke bawah. Mini chiller ini dirancang untuk menjaga suhu dan mempertahankan kualitas ikan tuna yang ditangkap Penggunaan mini chiller pada kapal hand line tuna ukuran ≤ 5 GT, dikarenakan nelayan masih menggunakan sistem tradisional dalam menjaga kualitas ikan, yaitu menggunakan es curah atau es balok. sehingga dengan adanya desain mini chiller diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas ikan tuna yang ditangkap dan memperpanjang umur simpan ikan tersebut. Hal ini juga dapat memberikan nilai tambah bagi industri perikanan di Bitung dan meningkatkan kesejahteraan nelayan yang mengandalkan hasil tangkapan mereka sebagai mata pencaharian.
RANCANG BANGUN BUBU BOLA BERBAHAN HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) UNTUK PENANGKAPAN SPINY LOBSTER (Panulirus sp.) [TESIS SAKTI PANDAPOTAN NABABAN, 2022] TES 22-639.515 SAK r
Selektivitas alat penangkap lobster yang ada saat ini masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari masih banyaknya lobster berukuran di bawah standar layak tangkap yang ditangkap dan diperjualbelikan. Selain itu, penggunaan alat penangkap lobster saat ini cukup berdampak buruk bagi habitat lobster karena banyaknya bagian dari alat tangkap yang tertinggal di dasar laut.
Perancangan alat penangkap lobster dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi untuk mengumpulkan berbagai informasi terkait tingkah laku lobster, kelebihan dan kekurangan alat penangkap lobster saat ini, sejarah perkembangan alat penangkap lobster dan kebutuhan nelayan lobster saat ini Hasil perancangan diuji dengan metode eksperimental fishing di perairan Teluk Penanjung, Kabupaten Pangandaran. Krendet digunakan sebagai alat tangkap pembanding karena sifatnya yang sama yaitu bersifat pasif dan menggunakan umpan sebagai bahan untuk menarik perhatian lobster Data hasil tangkapan dianalisis menggunakan uji Mann Whitney (U Test)
Bubu bola hasil perancangan telah dioperasikan dengan baik tanpa mengalami kerusakan yang berarti. Sementara krendet membutuhkan perbaikan beberapa kali. Hasil tangkapan total dari kedua percobaan alat tangkap didominasi oleh lobster batik (Panulirus longipes) sebesar 62% Hasil tangkapan lobster pada bubu bola adalah 100% lobster ukuran layak tangkap, sedangkan krendet menangkap 44% lobster ukuran layak tangkap dan 56% lobster ukuran tidak layak tangkap.
Bubu bola mampu menyeleksi lobster ukuran tidak layak tangkap dan ukuran layak tangkap, Penelitian lanjutan tentang desain dinding bubu yang lebih efektif perlu dilakukan agar bubu hanya dapat menangkap lobster-lobster yang berukuran layak tangkap.
B23000190 | TES 23-639.2.081.8 AGU p | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available