Text
EVALUASI MUTU DAN STATUS KEBERLANJUTAN RANTAI PASOK IKAN PARANG-PARANG (Chirocentrus dorab) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TEGALSARI KOTA TEGAL - JAWA TENGAH
Produk hasil tangkapan masyarakat nelayan jaring tarik berkantong di PPP Tegalsari salah satunya yaitu ikan parang-parang (Chirocentrus dorab). Meskipun bukan komoditi utama, ikan parang-parang banyak dijadikan sebagai salah satu bahan baku alternatif oleh pelaku usaha pengolahan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi mutu ikan parang-parang, mengidentifikasi sistem rantai pasok dan kesesuaian penanganan ikan yang diterapkan di PPP Tegalsari. dan menganalisis status keberlanjutan (sustainability) ikan parang-parang.
Metode pengumpulan data menggunakan metode survei, sedangkan penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan untuk uji mutu ikan sebanyak 3 kapal dengan hasil tangkapan ikan parang-parang, masing-masing kapal diambil 2 sampel ikan pada lapisan atas dan bawah, dengan asumsi adanya perlakuan penanganan ikan tercepat dan terlama. Data diperoleh berdasarkan hasil observasi, pengisian kuesioner, dan wawancara mendalam. Responden ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling terhadap 40 orang responden yang terdiri dari nahkoda kapal (25 orang) sebagai key-person, pemilik kapal (2 orang), instansi pemerintah (7 orang) dan lembaga kelompok usaha (6 orang) Pengujian mutu meliputi uji organoleptik berdasarkan SNI 2346:2015. Angka Lempeng Total (ALT) diuji berdasarkan SNI 2332.3:2015, sedangkan Total Volatile Base Nitrogen (TVB-N) diuji dengan metode Cawan Conway Alur distribusi ikan dari sentra produksi ikan parang- parang dipetakan secara deskriptif. Analisis kesenjangan digunakan untuk mengetahui kesesuaian penanganan ikan di tempat pendaratan ikan saat penelitian dengan penanganan standar berdasarkan KEPMEN-KP 52A/2013 tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan pada proses produksi. Pengolahan dan Distribusi. Elemen penilaian terdiri dari: cara penanganan ikan, sumber daya manusia, fasilitas TPI, peralatan dan perlengkapan, serta unit penangkapan. Analisis keberlanjutan dilakukan dengan teknik Multi Dimensional Scalling (MDS) melalui pendekatan RAPFISH (Rapid Appraissal for Fisheries) yang diperkuat dengan analisis Monte Carlo, analisis Leverage, dan analisis Pareto. Penyusunan atribut keberlanjutan berdasarkan dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan mutu hasil perikanan, serta kelembagaan Hasil uji laboratorium didapatkan nilai organoleptik ikan parang-parang segar pada kapal 1 sampel A mutunya lebih baik daripada sampel B. dengan nilai 7.0 pada sampel A dan 6,0 pada sampel B, sedangkan untuk kapal 2 dan kapal 3 nilai organoleptik pada setiap sampel telah sesuai standar SNI 2729 2021 yaitu minimal 7.0 Hasil uji ALT dan TVB-N pada ikan parang-parang tidak melewati batas maksimum sesuai yang ditetapkan oleh SNI yaitu 5x10' koloni/gr untuk uji ALT dan 20 mgN/100gr untuk uji TVB-N. sehingga dapat disimpulkan bahwa ikan parang parang yang didaratkan di TPI Tegalsari layak untuk dikonsumsi Hasil penilaian kesesuaian penanganan ikan didapat bahwa elemen yang memiliki nilai kesenjangan tertinggi yaitu elemen fasilitas TPI sebesar 1.93 dengan tingkat kesesuaian terendah sebesar 61.41% Elemen fasilitas TPI terdiri dari 9 (sembilan) unsur, dimana memiliki nilai kesenjangan yaitu antara 1.13-3.00 dan tingkat kesesuaiannya sebesar 61,41%, hal ini menjelaskan bahwa elemen fasilitas TPI kurang sesuai dengan standar yang ada dalam 52A/KEPMEN-KP/2013. Hasil analisis ordinasi menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan pada dimensi ekologi (42,85), sosial (44.31), serta teknologi dan mutu hasil perikanan (50.12) berada diantara selang indeks 26-50 dengan status kurang berkelanjutan, sehingga perlu menjadi prioritas utama untuk melakukan perbaikan pada beberapa atribut yang sensitif Nilai indeks keberlanjutan pada dimensi ekonomi (64,05) dan kelembagaan (59,63) merupakan skor keberlanjutan tertinggi yang berada diantara selang indeks 51-75 dengan status cukup berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi dan kelembagaan masyarakat nelayan di kawasan PPP Tegalsari berada pada kondisi cukup baik dan mampu mendukung keberlanjutan bahan baku ikan pada masa yang akan datang.
B23000174 | TES 22-639.222.922 IND e | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available