Text
STRATEGI PENERAPAN AKUAKULTUR DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM PADA KOMODITAS UDANG WINDU DI KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN
Produksi perikanan budidaya saat ini semakin menjadi penyumbang terbesar pasokan ikan untuk konsumsi masyarakat secara global. Dibutuhkan pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan, dan salah satu pendekatan yang diyakini dapat mendukung tercapainya kondisi tersebut adalah pendekatan berbasis ekosistem pada perikanan budidaya atau Ecosystem Approach to Aquaculture (EAA). Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi penerapan EAA pada perikanan budidaya udang windu di Kabupaten Pinrang, sebagai salah satu sentra produksi tidak hanya bagi Provinsi Sulawesi Selatan, namun juga nasional.
Penelitian menggunakan berbagai metode sesuai dengan tujuannya, yaitu analisis kelayakan lingkungan tambak untuk mengevaluasi tingkat kelayakan lingkungan kawasan tersebut bagi pembangunan perikanan budidaya tambak udang, analisis kelayakan finansial untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha penkanan budidaya udang pada skala unit, analisis Multidimensional Scaling (MDS) terhadap nilai indikator peubah pada lima dimensi (dimensi ekologi. dimensi teknologi, dimensi ekonomi, dimensi sosial dan dimensi kelembagaan) dan analisis pairwise comparison untuk mengetahui status keberlanjutan perikanan budidaya berbasis EAA pada skala kawasan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis leverage untuk mengetahui faktor-faktor kritis yang berkontribusi besar terhadap peningkatan kinerja perikanan budidaya udang berbasis EAA, dan analisis skenano untuk mendapatkan strategi pelaksanaan kebijakan perikanan budidaya udang berbasis EAA di Kabupaten Pinrang.
Hasil analisis kelayakan lingkungan tambak udang menunjukkan bahwa kawasan Minapolitan budidaya udang di Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang termasuk kategon "Sangat Sesuai" (SI) dengan nilai 9,50 pada saat musim hujan. sedangkan pada musim kemarau termasuk kategori "Cukup Sesuai" (S2) dengan nilai 8,30. Adapun hasil analisis finansial usaha perikanan budidaya udang pada skala unit menunjukkan hasil yang layak dan diharapkan menjadi usaha yang berkelanjutan.
Pada tingkat bunga komersial 12,5% per tahun, budidaya udang windu selama lima tahun dengan penerapan Phronima suppa diproyeksikan lebih layak secara finansial (B/C Ratio= 1,61, NPV = Rp. 68.590.138,00; IRR = 140,53%) dibandingkan tanpa aplikasi dari Phronima suppa (B/C Ratio Rp. 857.051.00, IRR = 14,55%). Pembiayaan yang lebih besar Rp. 884,000,00 1,01, NPV jika dibandingkan tanpa aplikasi Phronima suppa, mampu meningkatkan pendapatan Rp 111.225.000,00. Tingginya pendapatan perikanan budidaya udang windu ini dipicu oleh tingginya tingkat sintasan (lebih dari 20%) udang windu dan relatif lebih besarnya ukuran udang windu yang diproduksi (ukuran 1:30) pada tambak yang menerapkan budidaya udang windu secara tradisional berbasis lingkungan, dalam hal ini penumbuhan pakan alami Phronima suppa dibandingkan tanpa aplikası Phronima suppa (sintasan kurang dan 20%, dan ukuran 1/40).
B23000167 | DIS 22-639.512.912.3 WIS s | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available