Text
PENGELOLAAN PERIKANAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis, LINNAEUS 1758) BERDASARKAN ALGORITMA CITRA SENTINEL DAN KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI DI PERAIRAN MISOL - WPP 715 PAPUA BARAT DAYA
Penentuan daerah potensial penangkapan cakalang diperlukan model spasial yang akurat dalam penentuan lokasi potensial penangkapan. Perlunya suatu model pengelolaan perikanan tangkap cakalang yang berkelanjutan di perairan Misol WPPNRI 715. Distribusi cakalang dipengaruhi faktor-faktor oceanografi. Tujuan penelitian identifikasi pola distribusi spasial cakalang dan merumuskan model algoritma spasial dan temporal suhu kedalaman dengan hasil tangkap cakalang dan menemukan model pengelolaannya. Data yang dipergunakan dalam menyusun algoritma adalah data Sub-Surface Temperature sebagai data utama. Kedalaman yang digunakan adalah 25 m, 50 m, 75 m, 100 m yang merupakan daerah keberadaan (swimming layer) ikan cakalang menggunakan analisis ECDF. Penentuan didasarkan pada data actual catch dari log book kapal dan data suhu kedalaman. Algoritma merupakan hasil analisis data satelit (marine Copernicus) dengan resolusi spasial 0,083° x 0,083°. Hasil analisis suhu perairan musim Barat lebih tinggi dibanding musim Timur dimana produksi tinggi pada musim Barat. Analisis model Fox MSY = 2.320 ton dan fopt 152 trip. Effort >100% dalam kategori Over-exploited. Algoritma model spasial cakalang musim Barat dengan akurasi paling tinggi adalah algoritma Sub-ST 50 m, dengan persamaan: y = -1,8346x2 + 101,85x - 1413,5. Kisaran suhu optimum 27,6 - 27,9 °C. Musim Timur Sub-ST 100 m, algoritma : y = -13,417x2 + 589,46x-6474,3 kisaran suhu optimum 21,8 -22,1 °C.
Pengelolaan sumber daya cakalang menggunakan model algoritma spasial untuk tiap musim tangkap sebagai dasar penentuan lokasi penangkapan dan pengaturan kuota tangkap dalam bentuk pengaturan zona tangkap dan sub zona daerah penangkapan terkait pegelolaan yang mengacu pada pengelolaan berdasarkan output control sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2023. Pentingnya data scientific, pengaturan kuota, zona tangkap, waktu dan lokasi pendaratan serta pengawasan sangat penting dalam pembuatan kebijakan pengelolaan sumber daya cakalang agar berkelanjutan.
B23000158 | DIS 23-639.227.954 SEP p | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available