Text
STUDI MERISTIK DAN PERFORMA REPRODUKSI UDANG PISANG (Panaeus sp) SEBAGAI KULTIVAN UDANG ENDEMIK DI PROVINSI ACEH
Udang pisang adalah spesies endemik di perairan laut Aceh. Udang ini dapat dijumpai di pesisir Aceh bagian barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk morfologi dan performa reproduksi udang pisang berdasarkan kriteria morfometrik. Udang pisang matang telur dengan Tingkat Kematangan Gonad level III dan IV yang diperoleh dari hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan trammel net di perairan laut Meulaboh, Aceh Barat. Pengambilan data meristik atau morfologi udang pisang dilakukan dengan cara visual dan dianalisa secara deskriptif pada setiap bagian tubuh (bagian kepala, badan dan ekor). Sedangkan data kinerja reproduksi berdasarkan morfometrik dengan jumlah 3 variabel pengukuran, yaitu bobot (gr), panjang total (cm) dan panjang karapas (cm) terhadap jumlah fekunditas. Koleksi induk dilakukan sebanyak 3 kali pada lokasi yang sama. Setiap pengambilan induk diseleksi 10 induk matang telur siap ovulasi. Induk betina matang telur dikarantina dalam bak berukuran 5 m³. Kemudian induk diseleksi, ditimbang bobot, diukur panjang total dan panjang karapas, lalu dimasukkan kedalam bak maturasi berbentuk kerucut ukuran 0.25 m (1 ind/bak). Telur yang dihasilkan disampling pada pagi hari untuk mengetahui fekunditas tiap induk. Data dianalisis menggunakan statistik (regresi) untuk menentukan nilai korelasi antara fekunditas dengan variabel bobot, variabel panjang total dan variabel panjang karapas.
Pengamatan meristik pada udang pisang secara visual pada bagian kepala terutama rumus rostrum lebih dominan pada nilai 7/3, dimana pada dorsal terdapat duri dan bagian ventral terdapat 3 duri kecil, ketebalan kulit dan tingkah laku larva, sehingga secara morfologi, udang pisang kekerabatannya lebih dekat dengan udang windu, hal ini dapat dilihat pada bagian kepala, badan dan ekor. Sementara hasil analisa morfometrik terhadap kinerja reproduksi menunjukkan bahwa variabel bobot, variabel panjang total dan variabel panjang karapas induk betina udang pisang memiliki hubungan yang erat dengan jumlah fekunditas. Variabel bobot induk berkorelasi positif terhadap jumlah fekunditas yang dilambang dengan nilai R2-0,961, artinya bahwa bobot induk dapat menjelaskaan keragaman dalam jumlah telur (fekunditas) sebesar 96.1%. Nilai korelasi variabel panjang total terhadap jumlah telur (fekunditas) yang dilambangkan dengan nilai R2-0.844, artinya bahwa nilai fekunditas panjang total induk dapat menjelaskan keragaman jumlah fekunditas sebesar 84.4%. Sedangkan korelasi antara variabel panjang karapas dengan fekunditas yang dilambangkan dengan R2 sebesar 0.895, artinya 89.5% keragaman fekunditas berkorelasi positif terhadap variabel panjang karapas.
Nilai korelasi tertinggi secara positif diperoleh pada variabel bobot yang menjelaskan keragaman fekunditas lebih baik dibanding variabel panjang karapas dan panjang total. Sedangkan variabel panjang karapas menjelaskan keragaman fekunditas lebih baik dibanding variabel panjang total.
B23000149 | TES 639.512 SAR s | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available