0.05), sedangkan pemberian kuda laut berpengaruh terhadap pertumbuhan harian ikan botia dengan selang kepercayaan 95% dengan kisaran pertumbuhan harian (0.3-0.4 g hari'). Laju pertumbuhan spesifik (SGR) antara 0.14-0.17 % hari dan efisiensi pakan pada ikan botia menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada setiap perlakuan (P>0.05) antara 3.12-6.25%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa induksi Oodev 0,5 ml. kg bobot tubuh, suplementasi kunyit 2.5 g kg dan kuda laut 2.5 g kg dalam pakan dapat meningkatkan respon hormon reproduksi dan mempercepat pematangan gonad ikan botia Chromobotia macracanthus." />
Text
KOMBINASI INDUKSI HORMON PMSG, ANTIDOPAMIN, KUNYIT DAN KUDA LAUT PADA PAKAN TERHADAP REPRODUKSI IKAN BOTIA Chromobotia macracantus
Ikan botia Chromobatia macracanthus sebagai komoditas unggulan ikan hias air tawar yang mempunyai pertumbuhan yang lambat dan masih tergolong ikan yang sulit dibudidayakan. Reproduksi pada ikan diatur oleh kelenjar endokrin yang terdiri dari hipotalamus, pituitary dan gonad. Dalam proses reproduksi selain kelenjar endokrin, sinyal lingkungan memegang peranan penting untuk mengaktivasi hormon reproduksi gonadotropin. Namun dalam sistem budidaya sinyal lingkungan dapat menjadi faktor pembatas pada sistem reproduksi sehingga dapat menghambat proses pematangan gonad dan tidak dapat memijah secara alami. Untuk meminimalisasi peran sinyal lingkungan dalam sistem reproduksi ikan di wadah budidaya, rekayasa hormonal dengan induksi hormon dan suplementasi nutrisi merupakan salah satu cara untuk mempercepat proses reproduksi.
Perkembangan pasar botia tidak sejalan dengan perkembangan teknologi reproduksi ikan botia, sehingga saat ini pasar dipenuhi dengan hasil tangkapan dari alam. Hal ini mengakibatkan terjadinya kelangkaan populasi ikan botia di alam apabila teknologi dan aspek reproduksi ikan botia tidak segera diatasi Produksi berkelanjutan terhadap ikan botia telah menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Manipulasi hormonal dan suplementasi pakan dapat meningkatkan kinerja reproduksi ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran induksi hormonal PMSG+Antidopamin, suplementasi kunyit dan kuda laut dalam mempercepat pematangan gonad ikan botia.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan menggunakan tiga faktor yaitu faktor hormon PMSG+ Antidopamin (Oodevs 0.5 ml. kg bobot ikan), faktor tepung kunyit (0: 2.5; 5 g kg pakan) dan faktor tepung kuda laut (0, 2.5; 5 g kg" pakan). Ikan uji yang digunakan adalah 135 ekor ikan botia betina dengan panjang 10-15 cm berasal dari koleksi BPBAT Sungai Gelam Jambi. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 15 ulangan individu. Pemeliharaan induk botia di dalam jaring 70x60x50 cm sebanyak 9 unit untuk masing-masing perlakuan dan ditempatkan dalam bak terpal ukuran 300x200x70 cm. Pemberian pakan dilakukan secara restricted sebanyak 5% bobot tubuh dan diberikan pada pagi dan sore hari. Kualitas air dijaga pada kondisi optimal dengan sistem resirkulasi dan secara berkala dipaparkan sinar ultraviolet untuk sterilisasi bakteri sebagai pencegahan penyakit. Manipulasi lingkungan dibuat dengan kondisi ruangan tertutup dengan intensitas cahaya yang redup dan pemberian lampu warna merah 5 watt untuk menyesuaikan kondisi seperti di alam.
Hasil penelitian menunjukan pada hari ke-84 merupakan puncak konsentrasi estradiol dalam plasma darah dan perlakuan tertinggi terdapat pada perlakuan Oodev 0.5 ml kg bobot tubuh dengan kombinasi kunyit 2.5 g kg pakan dan kuda laut 2.5 g kg pakan (K2.5KL.2.5) sebesar 326.50+9.52 Pg mL meningkat 1027.27% dari konsentrasi awal. Puncak hormon testosteron terjadi pada hari ke-42 dengan perlakuan Oodev, kunyit 2.5 g kg dan kuda laut 5 g kg dalam pakan (K2.5KL5) sebesar 3.21540,013 ng mL.". Pemberian perlakuan Oodev, kunyit 2.5 g kg dan kuda laut 2.5 g kg menunjukkan hasil tertinggi pada Hepatosomatik Indek (HSI) sebesar 1.36+0.12% dan Gonadosomatik Indek (GSI) sebesar 3.593%. Perlakuan Oodev 0.5 ml kg bobot tubuh, kunyit 5 g dan tepung kuda laut 2.5 g kg dalam pakan memiliki diameter telur tertinggi 0.7240.12 mm. Dari hasil pengukuran diameter, perkembangan oosit dan histologi telur telah memamasuki fase Vitellogenic dan menuju tahap maturasi (TKG IV).
Pertumbuhan harian (GR) ikan botia selama pemeliharaan 105 hari menunjukkan perlakuan pemberian suplementasi kunyit pada pakan tidak memberikan perbedaan yang signifikan (P>0.05), sedangkan pemberian kuda laut berpengaruh terhadap pertumbuhan harian ikan botia dengan selang kepercayaan 95% dengan kisaran pertumbuhan harian (0.3-0.4 g hari'). Laju pertumbuhan spesifik (SGR) antara 0.14-0.17 % hari dan efisiensi pakan pada ikan botia menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada setiap perlakuan (P>0.05) antara 3.12-6.25%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa induksi Oodev 0,5 ml. kg bobot tubuh, suplementasi kunyit 2.5 g kg dan kuda laut 2.5 g kg dalam pakan dapat meningkatkan respon hormon reproduksi dan mempercepat pematangan gonad ikan botia Chromobotia macracanthus.
B23000137 | TES 639.3.09 CAT k | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available