Text
EFEKTIVITAS PAPARAN SPEKTRUM CAHAYA LAMPU LED TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS WARNA BENIH IKAN BADUT Amphiprion percula
Ikan badut Amphiprion percula merupakan spesies ikan dari famili Pomacentridae yang banyak diminati dan populer di pasar global ikan hias. Daya tarik ikan badut ini adalah dari warna jingga cerah yang mendominasi bagian tubuhnya dan nilai ekonomisnya ditentukan berdasarkan kualitas wama jingga tersebut. Ikan badut ini termasuk ikan hias air laut yang mudah dibudidayakan. Kegiatan budidaya guna meningkatkan produksi ikan badut dalam rangka pemenuhan permintaan masih terkendala kualitas warna. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan jumlah kromatofor dan sebarannya. Kondisi demikian dikarenakan spektrum atau panjang gelombang cahaya pada media pemeliharaan ikan badut kurang tepat. Perbaikan teknologi diperlukan untuk dapat mengatasi kendala tersebut. Salah satu teknologi budidaya yang dapat dilakukan guna memanipulasi spektrum atau panjang gelombang cahaya adalah dengan menggunakan lampu light emitting diode (LED). Penelitian ini bertujuan menentukan spektrum cahaya lampu LED yang tepat terhadap pertumbuhan dan kualitas warna pada media pemeliharaan benih ikan badut Amphiprion percula.
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Desember 2017 sampai Juli 2018 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan badut Amphiprion percula hasil kegiatan pembenihan dari Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung dengan panjang total rata-rata 3.28±0.24 cm dan bobot rata-rata 0.91±0.19 g. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas lima perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas: perlakuan kontrol dengan cahaya ruang (K), perlakuan LED putih (P), perlakuan LED merah (M), perlakuan LED biru (B) dan perlakuan LED hijau (H). Wadah yang digunakan dalam penelitian ini akuarium sebanyak 15 unit dengan penempatan acak. Ikan uji dipelihara menggunakan akuarium berukuran 40x50x40 cm dengan volume air 50 L dan padat tebar 5 ekor per 10 L. Seluruh sisi akuarium dilapisi dengan plastik mulsa guna meminimalkan pengaruh cahaya luar. Masing-masing akuarium dilengkapi dengan aerator untuk menyuplai oksigen dan sistem sirkulasi. Lampu LED yang digunakan adalah LED 3 mata lampu 5050, 12 volt yang terlebih dahulu diukur panjang gelombang spektrum cahayanya. Panjang gelombang spektrum cahaya yang dihasilkan yaitu lampu LED warna putih dengan puncak panjang gelombang 443 nm dan 539 nm, wama merah dengan puncak panjang gelombang 615 nm, warna hijau dengan puncak panjang gelombang 521 nm dan warna biru dengan puncak panjang gelombang 458 nm. Pengatur waktu dipasang pada stop kontak sehingga lampu menyala otomatis pukul 06.30 WIB dan padam pukul 18.30 WIB. Akuarium diisi air dan didiamkan selama 3 hari, kemudian dilakukan penebaran ikan uji dan diadaptasikan selama 7 hari. Ikan uji diberi pakan (protein 59.48%) secara at satiation sebanyak 3 kali sehari pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Penyifonan dilakukan setiap hari sebelum pemberian pakan yaitu pada pagi hari dan sore hari dengan mengganti 1/3 dari volume air media pemeliharaan.
Parameter uji yang diukur terdiri atas: respons fisiologis (kadar glukosa dan kadar malondialdehyde (MDA)), pertumbuhan (laju pertumbuhan spesifik, bobot mutlak, panjang mutlak, efisiensi pakan dan tingkat kelangsungan hidup) dan kualitas warna (persentase rasio warna merah pada red, green and blue (RGB), skor Toca color finder [TCF] dan jumlah kromatofor) serta parameter kualitas air (suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, nitrit dan amonia). Hasil penelitian selama 60 hari pemeliharaan menunjukkan bahwa parameter respons fisiologis dan pertumbuhan terbaik adalah perlakuan lampu LED biru dengan kadar glukosa sebesar 40.0042.65 mg dL, kadar MDA sebesar 9.3040.29 nmol ml, laju pertumbuhan spesifik sebesar 1.7140.05% hari, bobot mutlak sebesar 1.6240.06 g dan panjang mutlak sebesar 1.4140.05 cm serta tingkat kelangsungan hidup sebesar 93.3316.11%. Parameter kualitas warna terbaik juga pada perlakuan lampu LED biru dengan skor TCF mencapai warna jingga pada bagian dorsal, caudal dan anal, RGB ratio pada warna bagian dorsal, caudal dan anal masing- masing sebesar 64.5911.00%, 68.1240.74%, dan 72.56.10.20% serta jumlah kromatofor sebesar 346±10 sel/0.1 mm. Lampu LED biru menghasilkan pertumbuhan dan kualitas warna terbaik pada benih ikan badut Amphiprion percula.
B23000135 | TES 639.2.04 RIS e | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available