Text
KINERJA PERTUMBUHAN DAN RESPONS IMUN IKAN LELE Clarius sp. YANG DIBERI Bacillus sp. ND2 DAN MADU SERTA DIINFEKSI Aeromonas hydrophilia
Penerapan sistem budidaya intensif pada budidaya ikan lele sering mengalami beberapa kendala seperti menurunnya kinerja pertumbuhan dan meningkatnya serangan penyakit. Penyakit yang sering menyerang ikan lele adalah motil aeromonad septicaemia (MAS) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Pengobatan dengan menggunakan antibiotik sudah sangat dibatasi bahkan dilarang karena memberikan beberapa efek negatif seperti efek residu pada ikan dan resistensi bakteri. Penggunaan probiotik dan prebiotik terbukti dapat menstimulasi respons imun ikan sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan probiotik Bacillus sp. ND2 dan prebiotik madu terhadap kinerja pertumbuhan, respons imun dan resistensi terhadap infeksi A. hydrophila pada ikan lele (Clarias sp.).
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan penelitian terdiri dari kontrol (+) yaitu pakan tanpa penambahan Bacillus sp. ND2 dan madu dan diinfeksi A hydrophila, kontrol (-) yaitu pakan tanpa penambahan Bacillus sp. ND2 dan madu namun tidak diinfeksi A. hydrophila, pakan probiotik ditambahkan Bacillus sp. ND2 1% dan diinfeksi A. hydrophila, pakan prebiotik ditambahkan madu 0.5% dan diinfeksi A. hydrophila, serta pakan sinbiotik ditambahkan Bacillus sp. ND2 1% dan madu 0.5% dan diinfeksi A. hydrophila. Ikan lele dengan bobot awal 20.94+1.13 g dipelihara selama 45 hari dengan pemberian pakan perlakuan secara at satiation tiga kali sehari. Uji tantang dengan A. hydrophila dilakukan setelah masa pemeliharaan 45 hari dengan pengamatan mortalitas selama 7 hari. Parameter uji pada penelitian ini yaitu kinerja pertumbuhan yang meliputi laju pertumbuhan harian (LPH) dan rasio konversi pakan (RKP), tingkat kelangsungan hidup (TKH), populasi bakteri di usus, serta parameter imunologis yang terdiri dari aktivitas lisozim, aktivitas respiratory burst (RB) dan ekspresi gen imun IL-Iẞ.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa TKH pada semua perlakuan tidak menunjukkan perbedaan (100±0.00% ). Nilai LPH pada perlakuan sinbiotik lebih tinggi (3.000.04%) dan berbeda nyata dibandingkan semua perlakuan, diikuti LPH pada perlakuan prebiotik dan probiotik yang juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan kontrol. Nilai RKP terbaik terdapat pada perlakuan sinbiotik (1.00±0,01) diikuti prebiotik, probiotik, dan kontrol (P
B23000132 | TES 639.3.043 IIS k | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
B23000133 | TES 639.3.043 IIS k | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available