Text
PENGARUH PEMBERIAN HORMON ESTRADIOL-17β TERHADAP FEMINISASI DAN DERAJAT PERTUMBUHAN LARVA UDANG VANAME
Kegiatan budidaya perikanan di Indonesia terus dikembangkan terutama budidaya udang, dimana permintaan konsumen dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan yaitu untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Kebutuhan pasar dunia terhadap komoditas ini merupakan satu peluang potensial yang dimiliki oleh sumberdaya alam Indonesia untuk menambah pendapatan devisa negara dari sektor budidaya. Udang penaeid betina secara umum memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dan ukuran yang lebih besar dibandingkan udang jantan pada umur yang sama. Udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang dipelihara di tambak memiliki ukuran bobot tubuh 46,8 ± 7,3 gram untuk betina dan 41,2 ± 5,9 gram untuk jantan, sementara udang vaname yang dipelihara di bak memiliki bobot tubuh 40,2 ± 7,9 dan 35,4 ± 6,3 gram masing-masing untuk induk betina dan jantan. Pentingnya mengetahui seksual dimorphisme pada udang vaname (Litopenaeus vanname) adalah akibat adanya perbedaan pertumbuhan yang signifikan pada ukuran panen, oleh karena itu diharapkan budidaya udang vaname monoseks (betina semua) akan dapat meningkatkan keuntungan pelaku budidaya berdasarkan ukuran dan berat udang dipasaran. Pemanfaatan hormon estradiol-176 sudah digunakan secara luas dalam dunia perikanan. Namun, penerapannya dalam sex reversal udang vaname belum pernah dilakukan, dalam hal ini akan dikaji pemanfaatan hormon estradiol-17ẞ dalam feminisasi dan derajat pertumbuhan udang vaname.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon estradiol-17ẞ terhadap persentase perubahan kelamin pada post-larva udang vaname (Litopenaus vannamei) menjadi betina (feminisasi) dan mengkaji respon pertumbuhan post-larva udang vaname (Litopenaus vannamei) setelah diinduksi hormon estradiol-17ẞ.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan eksperimental. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuannya adalah perendaman estradiol-17ẞ selama 4 jam pada dosis yang berbeda dan kontrol, yaitu (A) perendaman estradiol-176 dengan dosis 0,2 mg/L; (B) perendaman estradiol-17ẞ dengan dosis 0,4 mg/L; (C) perendaman estradiol-17ẞ dengan dosis 0,6 mg/L dengan ulangan sebanyak 3 kali. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam dan uji BNT. Parameter utama yang diamati adalah persentase perbandingan jumlah jantan dan betina, derajat pertumbuhan post-larva dan kadar estradiol-17ẞ yang terserap dalam daging post-larva dan air perendaman, sedangkan parameter penunjang yang diukur adalah kualitas air (suhu, salinitas, pH dan DO). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis keragaman (ANOVA).
Hasil analisis sidik ragam dan uji BNT menunjukkan bahwa perendaman post-larva udang vaname dalam larutan hormon estradiol-17ẞ memberikan pengaruh yang sangat nyata (P
B23000116 | TES 18-639.28 INE p | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available