Text
DETEKSI MARKA MAJOR HISTOCOMPATIBILITY COMPLEX II (MHC II) PADA IKAN GURAMI (Osphronemus goramy) STRAIN JAMBI DN KALIMANTAN TAHAN PENYAKIT MOTILE AEROMONAD SEPTICAEMIA (MAS)
Penyakit Motile Aeromonad Septicaemia (MAS), yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila dapat mengakibatkan kematian massal hingga 100%. Deteksi marka molekuler yang terkait dengan sifat ketahanan terhadap penyakit dapat digunakan sebagai dasar seleksi sifat ketahanan penyakit. Salah satu gen yang potensial sebagai marka resistensi adalah major histocompability complex (MHC). Keberadaan gen MHC kelas II pada benih ikan gurami strain jambi dan kalimantan belum pernah dilaporkan, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mendeteksi keberadaan gen pengkode protein MHC, khususnya gen MHC kelas II. Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu: tahap persiapan dan tahap penelitian. Tahap persiapan terdiri dari: persiapan ikan uji, yaitu ikan gurami jambi (GJ) dan gurami kalimantan (GK), dan penyiapan bakteri A. hydrophila (karakterisasi bakteri, uji postulat Koch, dan LDso). Tahap penelitian meliputi uji tantang ikan gurami terhadap A. hydrophila, analisis parameter utama dan parameter pendukung. Uji tantang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan enpat perlakuan dan tujuh ulangan, yaitu Ikan gurami jambi diinjeksi phosphate buffer saline (PBS) (KJ), gurami kalimantan diinjeksi PBS (KK), gurami strain jambi dinjeksi A. hydrophila (GJ), dan strain kalimantan diinjeksi A. hydrophila (GK). Pada tahap persiapan, diperoleh LDso bakteri A hydrophila pada strain GJ dan GK berturut- turut sebesar 3,2×105 CFU/mL dan 0,97×10 CFU/mL. Sementara itu, tingkat kematian ikan uji menunjukkan perbedaan nyata antara ikan gurami kontrol dengan ikan gurami strain GJ dan GK. Data tingkat kematian ikan dan intensitas gejala klinis menunjukkan bahwa populasi GJ lebih resisten terhadap A. hydrophila dibandingkan populasi GK. Gambaran darah ikan, meliputi total sel darah merah, total sel darah putih, kadar hemoglobin, dan kadar hematokrit, menunjukkan perbedaan nyata antara ikan yang diinjeksi bakteri dengan yang diinjeksi PBS, baik pada populasi GJ maupun GK. Analisis histopatologi organ utama ikan yang diinfeksi pathogen menunjukkan adanya kerusakan pada organ hati, ginjal, dan limpa, seperti nekrosis, kongesti, vakuolisasi, edema, dan hemoragi. Gen MHC II terdeteksi kedua strain uji (GJ dan GK), baik ikan yang tahan maupun yang rentan pascainfeksi. Namun demikian, terdapat perbedaan hasil amplifikasi gen MHC II dari ikan yang rentan dengan ikan yang tahan, yaitu terdeteksinya dua fragmen DNA sepanjang sekitar 400 pb dan 585 bp pada ikan yang tahan dan hanya satu fragmen DNA (400 bp) pada ikan yang rentan. Oleh karena itu, fragmen gen MHC II berukuran sekitar 585 bp dapat dijadikan kandidat marka molekuler spesifik untuk mendapatkan ikan GJ dan GK yang tahan terhadap infeksi bakteri A. hydrophila
B23000111 | TES 639.3.09 RIT d | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available