Text
PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS Moina sp. YANG DIPELIHARA DENGAN BERBAGAI BAHAN MEDIA BUDIDAYA
Salah satu kunci keberhasilan produksi pembenihan ikan air tawar adalah ketersediaan pakan alami yang sesuai dengan kebutuhan larva baik secara ukuran maupun nutrisi Hingga saat ini naupli artemia masih menjadi pilihan utama sebagai pakan alami karena ukurannya yang sesuai dengan bukaan mulut dan nilai nutrisi yang sesuai kebutuhan larva serta kemudahan dalam mendapatkannya. Namun karena Artemia hingga saat ini masih tergantung dari alam maka ketersediaan artemia semakin lama semakin terbatas. Di Indonesia, Artemia merupakan produk impor sehingga harganya semakin lama semakin meningkat. Untuk itu perlu dikembangkan jenis pakan alami lainnya khususnya yang hidup di lingkungan air tawar. Moina sp merupakan salah satu pakan alami untuk larva ikan dan udang karena memiliki ukuran yang sesuai dengan ukuran bukaan mulutnya, memiliki nilai nutrisi tinggi, dapat berkembang biak dan tumbuh pada lingkungan dengan kandungan oksigen terlarut rendah dan konsentrasi amoniak yang tinggi, memiliki laju reproduksi dan pertumbuhan yang tinggi serta dapat dibudidayakan menggunakan limbah pertanian, hewan dan industri makanan. Selain itu, Momma sp. memiliki kandungan nutrisi seperti protein, asam amino esensial dan non essensial yang tinggi Pertumbuhan dan kualitas Moina sp. dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas makanannya. Beberapa bahan media yang berpotensi sebagai media budidaya sekaligus dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas Moinua sp. adalah limbah bioflok, mikroalga, dan berbagai bahan organik seperti tepung ikan, tepung kedelai dan tepung dedak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh berbagai media budidaya terhadap produktivitas dan kualitas nutrisi Moina sp.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu budidaya skala laboratorium dan skala massal. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Lima media kultur yang diuji dalam penelitian skala laboratorium yaitu Bahan Organik (BO), Chlorella sp. (Ch), Chlorella sp Bahan Organik (ChBO), Bioflok (BF) dan Bioflok + Bahan Organik (BFBO) Percobaan dilakukan dengan menggunakan 10 unit akuarium yang diletakkan di ruang semi terbuka berkapasitas 3 L selama 7 hari dengan kepadatan awal inokulan moina sebanyak 50 ind L. Sedangkan pada penelitian skala massal diuji empat media kultur yaitu Chlorella sp (Ch), Chlorella sp. + Bahan Organik (ChBO), Bioflok (BF) dan Bioflok Bahan Organik (BFBO). Percobaan dilakukan dengan menggunakan 12 unit bak yang diletakkan di ruang terbuka berkapasitas 3000 L selama 5 hari dengan kepadatan awal inokulan Moina sp. sebanyak 173 ind L (80 g bak")
Puncak kepadatan Moina sp. berbeda-beda pada tiap perlakuan dan dicapai pada hari yang berbeda. Perlakuan ChBO secara signifikan memiliki produktivitas yang lebih tinggi (p
B23000110 | TES 639.3.043 TAU p | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available