Text
Peningkatan Produktivitas Mina Padi Air Payau dan Udang Windu (PANDU) di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, Sulawesi Selatan
PANDU adalah program riset pertama di Indonesia dengan penerapan mina padi pada lahan salin. Program ini menerapkan komoditas udang windu (Penaeus monodon) unggul hasil penelitian IPUW Barru dengan varietas padi INPARI 34 Salin Agritan dan INPARI 35 Salin Agritan hasil rekayasa genetik benih padi BBP Padi Sukamandi. PANDU telah dilaksanakan di periode pertama (2018) dengan hasil produksi udang yang masih rendah, yakni rata-rata SR 12% karena biola terinfeksi WSSV dan stres akibat efek aplikasi pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai produktivitas pada periode kedua (2019) melalui pendekatan kaizen dan fishbone analysis. Penelitian berlangsung selama 3 bulan (4 Maret-1 Juni 2019) di lokasi riset PANDU Barru. Jumlah petak pengamatan adalah 2 dari 6 petakan. Beberapa intervensi yang dilakukan yaitu: peningkatan kualitas SDM, perbaikan kualitas air, perbaikan pengelolaan pakan, mengganti pestisida dengan biopestisida dan penerapan biosekuriti. Parameter yang dianalisis yaitu: produktivitas, SR, FCR, ABW, SGR, panjang, laju pertumbuhan panjang harian udang, kualitas air: suhu, salinitas, pH, alkalinitas, DO, amoniak, nitrit, nitrat dan plankton serta analisis finansial. Hasil dari penerapan intervensi adalah meningkatnya nilai rata-rata SR di tahun 2019 sebesar 27,33% dan nilai produktivitas meningkat sebesar Rp 4.571.500,00 dari Rp 7.200.000,00 (2018) menjadi Rp 11.771.550,00 (2019).
B22000333 | SKRIP 19.639.51 ANG p | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available