Text
Kelas Skenario
Di era budaya kontemporer, film merupakan media paling hebat untuk menyampaikan ide melalui bercerita Kemajuan teknologi dan kebebasan informasi saat ini yang sangat cepat juga membukakan kesempatan sangat luas bagi banyak orang untuk menjadi kreator konten bagi berbagai subsektor Ekonomi Kreatif, termasuk film. Berbagai komunitas film yang tumbuh di Indonesia kini semakin aktif memproduksi film. Dicabutnya film dari Daftar Negatif Investasi menambah potensi peningkatan, bukan saja dalam sektor produksi film nasional hasil kerja sama dengan investasi asing, namun juga kegairahan suasana kompetitif yang ditimbulkan di antara para pelaku film nasional. Semua fakta ini mengedepankan sebuah tantangan mendasar bagi ekosistem produksi film: Untuk menghasilkan film yang bagus, semua pembuat film memerlukan skenario yang bagus. Para pelaku perfilman nasional tentu paham sekali mengenai terbatasan literatur nasional mengenai teknik penulisan skenario yang baik. Prakarsa dua penulis skenario berpengalaman, Salman Aristo dan Arief Ash Shiddiq, untuk menerbitkan buku Kelas Skenario ini merupakan angin yang sangat segar bagi kalangan perfilman dalam usaha melahirkan penulis-penulis skenario yang baik. Kelas Skenario, karena urgensi kebutuhan ekosistem industri, sejatinya dapat dibuat menjangkau lebih banyak calon penulis di seluruh tanah air melalui berbagai media selain buku. Penerbitan Kelas Skenario merupakan sebuah strategi yang siap didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas skenario yang baik bagi kemajuan perfilman nasional.
B21000111 | 791.4 ARI k | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available