Text
Strategi Optimalisasi Kinerja Pelayanan Sertifikasi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) di Kementerian Kelautan dan Perikanan
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) merupakan sistem pengawasan mutu yang secara interasional telah disepakati untuk diterapkan pada industri makanan. Pemerintah telah menetapkan Petunjuk Pelaksanaan/Pedoman Inspeksi dan Verifikasi Sistem HACCP, Tim Inspektur Mutu dan Standar Operation Procedure (SOP) Sertifikasi HACCP. Namun permasalahan yang terjadi beurpa ketersediaan jumlah inspektur yang terbatas, anggaran yang terbatas, dan proses penerbitan HACCP yang sulit harus melalui tahapan panjang. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berperan dalam pelayanan sertifikasi HACCP, menganalisis peraturan perundang – undangan yang berkaitan dengan pelayanan sertifikasi HACCP, menganalisis kinerja Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, dan merancang strategi pengembangan pelayanan sertifikasi HACCP distribusi kinerja yang berbasisi online. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah analisis matrix IFE dan EFE, analisis SWOT, matrix quantitative, strategic, planning (QSPM), dan analisis kepuasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa matrix IFE pada pelayanan sertifikasi HACCP yang meliputi factor kunci internal (kekuatan dan kelemahan) dengan nilai skor terbesar 2,611, Peraturan Perundang-undangan telah cukup baik mengatur terkait HACCP memulai dari dasar hukum penerapan HACCP hingga pelaksanaan HAACP. Sementara itu, berdasarkan hasil perhitungan balance skor record didapatkan bahwa kinjera pelayanan sertifikasi HACCP telah cukup memuaskan, namun perlu dikembangkan sistem berbasis online. Strategi kebijakan dalam optimalisasi kinerja pelayanan HACCP di Kementerian Kelautan dan Perikanan meliputi; 1) Kebijakan pengembangan infrastruktur laboratorium dan panduan HACCP sesuai kesepakatan internasional; 2) Pengembangan teknologi informasi dengan pelayanan sertifikasi HACCP berbasis online; 3) Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia terkait informasi perkembangan pangan di dunia; 4) Pengembangan informasi perusahaan yang memiliki sertifikasi HACCP; 5) Pembinaan kepada perusahaan akan pentingnya sertifikasi HACCP dalam usaha perikanan di dunia; 6) Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan yang bermutu.
B20000119 | TES 18-351.755.5 SAI s | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available