Text
Suplementasi Glutamin Dalam Pakan Terhadap Kecernaan Pakan dan Kinerja Pertumbuhan Benih Ikan Gurami Osphronemus Goramy
Gurami Osphronemus goramy merupakan komoditas unggulan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan harga relatif stabil. Permasalahan yang dihadapi dalam budi daya ikan gurami yaitu pertumbuhan yang relatif lambat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memacu pertumbuhan bisa dilakukan antara lain melalui pendekatan peningkatan kualitas pakan dengan penambahan suplemen pakan. Glutamin merupakan suplemen pakan yang terbukti dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan pada ikan dan termasuk asam amino non essensial yang dibutuhkan oleh usus sebagai bahan bakar utama untuk proliferasi sel-sel entrosit. Sel entrosit merupakan sel yang dominan di segmen usus berfungsi untuk menyerap nutrien. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi suplementasi glutamin dosis berbeda dalam pakan untuk meningkatkan kecernaan pakan dan kinerja pertumbuhan benih ikan gurami.
Penelitian terdiri atas dua tahap yaitu uji kecernaan pakan dan uji pertumbuhan. Masing-masing uji menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat perlakuan dan empat ulangan. Glutamin dengan dosis 0%, 1%,
2% dan 3% ditambahkan ke dalam pakan uji isoprotein (33.28±0.30%) dan isoenergi (459.81±0.74 kkal 100 g pakan-1). Benih ikan gurami dengan bobot
2.07±0.00 g ditebar ke dalam akuarium berukuran 50 cm x 40 cm x 35 cm dan diberi pakan uji secara at satiation pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Uji kecernaan pakan dilakukan selama 20 hari dan kromium oksida (Cr2O3) dalam pakan digunakan sebagai indikator kecernaan. Uji kecernaan pakan dilakukan
dengan cara mengumpulkan feses pada hari ketujuh setelah pemberian pakan. Uji pertumbuhan dilakukan selama 60 hari. Penyiponan feses dan sisa pakan dilakukan pada pagi hari sebelum pemberian pakan pertama dan pergantian air dilakukan sebanyak 30% dari total volume air pemeliharaan. Parameter penelitian yang diamati meliputi kecernaan pakan, aktivitas enzim pencernaan (protease, amilase dan lipase), morfologi usus (diameter usus dan tinggi vili), glikogen hati, lemak hati, indeks hepatosomatik dan kinerja pertumbuhan (jumlah konsumsi pakan, bobot ikan akhir, laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan, retensi protein, retensi lemak, dan tingkat kelangsungan hidup ikan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi glutamin dengan dosis
3% secara nyata meningkatkan kecernaan total (73.66±0.18%), kecernaan energi (64.79±0.22%), dan kecernaan protein (90.57±0.01%), aktivitas enzim protease (6.13±0.02 U g protein-1) dan lipase (0.86±0.01 U g protein-1), diameter usus (370.13±3.58 µm), tinggi vili (144.47±4.25 µm), dan kadar glikogen hati (6.86±0.17 mg g sampel-1), namun efisiensi pakan tertinggi (88.75±2.54%), laju pertumbuhan harian (4.25±0.07%) dan retensi protein (47.76±0.98%) terdapat pada suplementasi glutamin 2%. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu suplementasi glutamin dengan dosis 2-3% dalam pakan dapat meningkatkan kecernaan pakan dan kinerja pertumbuhan benih ikan gurami.
B2000062 | TES 18-639.215 YUL s | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available