Text
Analisis Limbah Organik Dari Budidaya Ikan Lele (Clarias Sp) Dengan Pemanfaatan Kijing Taiwan (Anodonta Woodiana) Sebagai Biofilter
Masalah besar yang menjadi perhatian beberapa pihak mengenai perikanan budidaya adalah limbah budidaya yang mencemari lingkungan perairan. Limbah dari kegiatan budidaya perikanan diduga memberikan andil besar dalam pencemaran lingkungan perairan. Isu tersebut terus merebak di masyrakat sehingga menjadi perhatian khusus yang harus ditangani oleh para pembudidaya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis limbah budidaya yang teah menerapkan standar CBIB apakah limbah organik dan parameter kualitas airnya masih dalam ambang batas yang diperbolehkan atau sudah melebihi ambang batas yang telah ditetapkan. Serta untuk mengetahui evektifitas kijing taiwan yang diperlukan sebagai biofilter sehingga dapat menyerap bahan organik dari limbah budidaya ikan lele secara efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan eksperimen. Pengambilan sempel air dilakukan pada tiga titik pengambilan sempel yakni (1) saluran inlet (2) pada kolam pemeliharaan dan (3) pada saluran outlet. Kegiatan eksperimen dilakukan untuk mengetahui evektifitas kijing taiwan. Dengan menggunakan RAL faktorial. Ukuran kijing taiwan yang digunakan U1 (6-7 cm) U2 (10-11 cm). Perlakuan K1 (5 ekor), K2 (10 ekor), dan K3 (15 ekor). Parameter kualitas air yang diamati adalah BOD, COD, TOM, TSS. Bahan organik pada limbah budidaya ikan lele terukur TOM sebesar 68 mg/liter, COD 37 mg/liter dan BOD 16,25 mg/liter. Kadar bahan organik pada perairan sebelum digunakan kegiatan budidaya juga sudah melampaui batas ambang baku mutu (TOM 30,25 mg/liter, BOD 6,75 mg/liter, COD 22,50 mg/liter). Parameter kualitas air yang diukur pada limbah budidaya ikan lele selain bahan organik adalah : amoniak 0,0092 mg/liter, nitran 0,442 mg/liter, suhu 28 – 29 ℃, pH 7 – 8, oksigen terlarut 4,8 – 5,5 mg/liter. Hasil uji proksimat diketahui bahwa karakteristik air limbah budidaya ikan lele mengandung lemak 0,06% dan protein 0,2%. Pemanfaatan kijing taiwan (Anodonta woodiana) sebagai biofilter dapat menurunkan kadar COD sebanyak 82%, kadar BOD sebanyak 66,5%, kadar TOM sebanyak 88% dan menurunkan kadar TSS sebanyak 85%. Kijing taiwan dengan ukuran 6 – 7 cm lebih efetktif dalam menurukan kadar bahan organik dibandingkan dengan yang berukuran 10 – 11 cm. Kijing taiwan dengan ukuran 6 – 7 cm setelah pendedahan 9 jam tiap individu rata-rata dapat menurunkan kadar COD sebanyak 10,28 mg/liter dan kadar TOM 3,55 mg/liter. Kijing Taiwan dapat digunakan untuk menurunkan kadar bahan organik dari air limbah budidaya ikan lele, sehingga menjadi air yang relative bersih dan ramah lingkungan. Sehingga limbah yang dihasilkan tidak mencemari perairan umum.
B2000001 | TES 18- 597.554.4 WAH a | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available