Text
Jurnal Segara Vol.13 No. 2, Hal. 75-140, Jakarta, Agustuts 2017
dua belas tahun lalu gempa berkekuatan 9,3 Mw di kepulauan andaman pada 26 desember 2004 yang disertai dengan kejadian tsunami di wilayah aceh menyebabkan kerugian yang luar biasa, belum pernah terjadi sebelumnya untuk kehidupan manusia diwilayah pesisir indonesia dan negara-negara tetangga. bebrapa bulan kemudian, yakni pada tanggal 28 maret 2005, gempa berkekuatan 8,7 Mw telah terjadi nias, ratusan hektar ekosistem terumbu karang terangkat menjadi daratan, banyak karang mati karna kekeringan dan runtuh karna getaran gempa. demikian pula sebagian mangrove berpindah menjauh dari garis pantai karena proses pengangkatan daratan. tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan ekosistem pesisir khususnya karang yang telah rusak akibat gempa dan mangrove yang telah mengalami perubahan lingkungan. metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah menganalisis data mengguakan teknik
B1802936 | JUR JS 13.02 | Available |
No other version available