OKSIGEN TERLARUT DI SELAT LOMBOK 2014
Oksigen merupakan gas penting dalam perairan laut dan berperan dalam proses biogeokimia laut. Sumber oksigen berasal dari difusi dari udara melalui proses turbelensi dan hasil fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji distribusi dan pengaruh Indonesian Throughflow (ITF) terhadap konsentrasi oksigen terlarut di Selat Lombok. Sebanyak 11 stasiun (3 di utara; 6 di tengah; 2 di selatan) dianalisis kandungan oksigen terlarutnya dengan menggunakan metode modifikasi winkler. Hasil analisis menunjukan bahwa kandungan oksigen di bagian utara berkisar 2,48-7,15 mg/l, tengah 2,32-6,58 mg/l dan selatan 2,35-6,71 mg/l. Berdasarkan nilai apparent oxygen utilization (-2,70–5,64 mg/l) dan normal atmospheric equilibrium concentration (3,84-7,96 mg/l), mencerminkan kandungan oksigen yang semakin berkurang pada lapisan permukaan. AOU dan NAEC secara implisit berubah terhadap kedalaman dimana konsentrasinya akan semakin tinggi dengan bertambahnya kedalaman. Hasil pengukuran suhu dan salinitas menunjukan bahwa Selat Lombok mempunyai suhu dan salinitas masing-masing berkisar antara 4,74-30,08 0 C dan 33,48-34,78 psu. Analisis TS-diagram menunjukan terdapat dua massa air yang membawa kandungan oksigen di Selat Lombok yaitu Northern Subtropical Lower Water (NSLW) (salinitas=34,53-34,58 psu, suhu=13,57- 15,06 0 C; sigma-t (s t)=25,40-25,80)) dan Northern Pacific Intermediate Water (NPIW) (salinitas=34,48-34,54 psu; suhu=6,30-7,90 0 C; sigma-t (s t)=26,70-27,20). NSLW ditemukan pada kedalaman 100-180 (utara), 100-550 m (tengah) dan 190-220 m (selatan), sedangkan NPIW tidak terlihat dengan menggunakan pendekatan oksigen terlarut dan hanya bisa dilihat dengan pendekatan suhu dan salinitas.
B1801505 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available