PEMANFAATAN LIMBAH EKSTRAKSI ALGINAT DAN SILASE IKAN SEBAGAI BAHAN PUPUK ORGANIK JPB Perikanan Vol. 9 No. 2 Tahun 2014
Percobaan pemanfaatan limbah padat ekstraksi alginat dengan tepung silase ikan (tepsil) menjadi bahan pupuk organik telah dilakukan. Perlakuan yang diberikan adalah rasio antara tepung limbah ekstraksi alginat : tepsil = 1:1; 2:1 dan 3:1. Sebagai pengikat antara tepung limbah ekstraksi dengan tepsil digunakan pasta Sargassum. Perlakuan rasio limbah padat ekstrasi alginat dengan tepsil mempengaruhi komposisi unsur hara makro dan mikro serta kadar hormon pemacu pertumbuhan dalam bahan pupuk. Ditinjau dari unsur hara makro maka perlakuan yang terbaik ditemukan pada perlakuan P11 yakni satu bagian limbah alginat dan satu bagian tepsil dengan komposisi P 34,56 mg/100g, N 3,01%, K 1,2 mg/100g, Ca 48,23 mg/100g, Corganik 21,31mg/100g, Mg 1,41 mg/100 g, kemampuan daya serap air 587,93% dengan unsur mikro Fe 217,01 ppm, Zn 8 ppm, Cu 0,02 ppm dan nilai hormon pertumbuhan giberelin 82,36 ppm, auksin 67,65 ppm, sitokinin-zeatin 36,86 ppm dan sitokinin-kinetin 28,71 ppm. Bahan pupuk yang dihasilkan dapat diproses lebih lanjut menjadi pupuk organik untuk kebutuhan pertanian setelah ditambah dengan unsur hara mikro dan makro dari bahan organik yang lain.
B1801425 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available