KONSERVASI IKAN SIDAT (Anguilla spp) DI INDONESIA
Indonesia memiliki 7 jenis ikan sidat yaitu : Anguilla bicolor bicolor, A. b. pasifica, A. marmorata, A. interioris, A. borneensis, A. celebencis, dan A. nebulosa nebulosa) dari 18 spesies yang ada di dunia. Terjadinya penurunan produksi ikan sidat di Indonesia diakibatkan berbagai faktor seperti perubahan kondisi lingkungan, intensitas penangkapan yang tinggi, dan kebutuhan benih dan induk yang masih bergantung dari alam. Salah satu perilaku ikan sidat (Anguilla spp.) adalah beruaya dari laut ke sungai pada stadia larva sampai dewasa dan dari sungai ke laut pada stadia dewasa/induk untuk memijah di laut. Ruaya ikan sidat di sungai sering terganggu oleh aktifitas manusia, misalnya pencemaran industri yang berdampak terhadap meningkatnya pencemaran dan pembelokan serta pembendungan sungai untuk PLTA. Intensitas penangkapan ikan sidat di sungai juga merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan berkurangnya populasi ikan sidat di perairan. Selain itu proses reproduksi ikan sidat belum banyak diketahui, sehingga budidaya ikan sidat belum berkembang, dimana saat ini hanya bisa dilakukan proses pembesaran dari glass eel hingga dewasa. Untuk menjaga kelestarian dan produksi ikan sidat perlu dilakukan konservasi ikan sidat. Konservasi dilakukan dengan cara pemulihan habitat atau wilayah ruaya ikan sidat, pengaturan penangkapan, pengembangan teknologi budidaya dan penentuan kawasan konservasi ikan sidat.
B1801604 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available