AKTIVITAS ANTI Vibrio parahaemolyticus MANGROVE, Rhizophora mucronata DARI DAERAH BERBEDA
Spesies Vibrio merupakan agen penyebab terjadinya penyakit vibriosis pada budidaya udang sehingga diperlukan upaya untuk mengantisipasi serangan penyakit tersebut. Salah satu alternatif pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan bahan antibakteri alalami yang bersifat ramah lingkungan, efektif dalam menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri serta mudah terurai dalam air. Pemanfaatan penggunaan mangrove saat ini telah banyak digunakan sebagai obat-obatan alami. Selain karena jumlahnya yang berlimpah, beberapa jenis mangrove telah dimanfaatkan secara tradisional sebagai bahan insektisida dan pestisida alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas anti V. parahaemolyticus mangrove Rhizophora mucronata yang berasal dari daerah yang berbeda. Penelitian dilakukan di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros dari Februari hingga Mei 2013. Penelitian terdiri atas beberapa tahapan meliputi; 1) pengadaan tanaman; 2) pengeringan tanaman; 3) pembuatan simplisia; 4) ekstraksi herbal; 5) uji bioassay secara kualitatif; dan 6) uji Minimum Inhibition Concentration (MIC). Hasil uji bioassay secara kualitatif menunjukkan bahwa semua bagian tanaman diuji dari mangrove R. mucronata yang diambil dari Kabupaten Bone, Maros, dan Pangkep menunjukkan adanya aktivitas anti V parahaemolyticus. Hasil uji Minimun Inhibition Concentration (MIC) menunjukkan bahwa nilai MIC dari setiap bagian tanaman terhadap V. parahaemolyticus dari semua daerah asal adalah 0,1 mg/L. Hal ini menunjukkan bahwa Rhizophora mucronata memiliki aktivitas anti V. parahaemolyticus yang sangat tinggi sehingga sangat potensial dijadikan sebagai sumber anti V. parahaemolyticus untuk penanggulangan penyakit vibriosis pada udang.
B1801313 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available