KOMPOSISI DAN UKURAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) YANG TERTANGKAP PADA BEBERAPA STRATIFIKASI BATIMETRI DI PERAIRAN LAMPUNG TIMUR
Perairan pesisir Lampung Timur merupakan salah satu daerah yang potensial untuk produksi rajungan ( Portunus pelagicus ) dari alam di Indonesia, namun produktivitas dan ukuran hasil tangkapan cenderung semakin menurun yang diduga akibat tingginya intensitas eksploitasi. Pada penelitian ini diinvestigasi komposisi kelamin dan ukuran rajungan yang tertangkap dengan jaring insang dasar (set gill-net ) pada beberapa stratifikasi batimetri dari Maret 2012" Februari 2013. Area kajian dibagi menjadi 3 stratifikasi: S1, S2 dan S3 dengan kedalaman air masing-masing kurang dari 5 m, 5"10 m, dan lebih dari 10 m. Analisis dat a menggunakan st atistik deskriptif. Rajungan jantan dominan tertangkap di seluruh stratifikasi area pengamatan. Ukuran rata-rata lebar karapas (CW) dan bobot tubuh (BW) rajungan [±SD] di strata S1 adalah 108,57 ± 13,39 mm dan 89,22 ± 35,33 g serta berbeda nyata dengan S2 dan S3 (P < 0,05 ). Peningkatan ukuran lebar karapas dari S1 hingga S3 masing-masing 17,59% dan 14,62% serta bobot tubuh masing-masing 66,25% dan 57,24%. Terdap at sekit ar 34% rajungan yang berukuran kecil dari Lm 50 dan 24% dewasa kurang reproduktif yang tertangkap di S1. Perairan pesisir di S1 juga tampak sebagai daerah tangkapan utama rajungan, sehingga diperlukan strategi pengelolaan dengan mengimplementasikan perlindungan daerah asuhan dan pemanfaatan yang sangat selektif di area ini.erairan pesisir Lampung Timur merupakan salah satu daerah yang potensial untuk produksi rajungan (Portunus pelagicus ) dari alam di Indonesia, namun produktivitas dan ukuran hasil tangkapan cenderung semakin menurun yang diduga akibat tingginya intensitas eksploitasi. Pada penelitian ini diinvestigasi komposisi kelamin dan ukuran rajungan yang tertangkap dengan jaring insang dasar (set gill-net ) pada beberapa stratifikasi batimetri dari Maret 2012 "Februari 2013. Area kajian dibagi menjadi 3 stratifikasi: S1, S2 dan S3 dengan kedalaman air masing masing kurang dari 5 m, 5"10 m, dan lebih dari 10 m. Analisis dat a menggunakan st atistik deskriptif. Rajungan jantan dominan tertangkap di seluruh stratifikasi area pengamatan. Ukuran rata-rata lebar karapas (CW) dan bobot tubuh (BW) rajungan [±SD] di strata S1 adalah 108,57 ± 13,39 mm dan 89,22 ± 35,33 g serta berbeda nyata dengan S2 dan S3 ( P < 0,05 ). Peningkatan ukuran lebar karapas dari S1 hingga S3 masing-masing 17,59% dan 14,62% serta bobot tubuh masing-masing 66,25% dan 57,24%. T erdap at sekit ar 34% rajungan yang berukuran kecil dari Lm 50 dan 24% dewasa kurang reproduktif yang tertangkap di S1. Perairan pesisir di S1 juga tampak sebagai daerah tangkapan utama rajungan, sehingga diperlukan strategi pengelolaan dengan mengimplementasikan perlindungan daerah asuhan dan pemanfaatan yang sangat selektif di area ini.
B1707534 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available