KAPASITAS ADAPTIF MASYARAKAT PESISIR MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM : KASUS PULAU GANGGA, MINAHASA UTARA
Masyarakat pesisir merupakan salah satu kelompok masyarakat yang paling rentan menghadapi perubahan iklim. Perubahan kecil pada lingkungan mereka dapat memberikan dampak langsung pada kehidupan masyarakat pesisir khususnya pada sistem mata pencaharian. Nelayan misalnya, akan kesulitan untuk melaut dalam situasi cuaca yang tidak menentu. Situasi semacam ini juga dialami oleh berbagai mata pencaharian lain di wilayah pesisir, seperti penambak garam maupun ikan. Lebih lanjut, perubahan ekologis ini dapat berpengaruh pada kapasitas adaptif masyarakat pesisir. Tulisan ini mengangkat isu perubahan iklim yang terjadi pada masyarakat pesisir di Pulau Gangga. Informasi dari tulisan ini diperoleh dari wawancara dan FGD yang dijelaskan dengan kerangka konsep kapasitas adaptif. Tulisan ini menunjukkan bahwa fenomena perubahan iklim telah secara nyata dirasakan di Pulau Gangga. Meskipun demikian, gejala ini belum dianggap sebagai masalah yang signifikan oleh warga. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan warga yang terbatas mengenai gejala perubahan iklim. Temuan lainnya menunjukkan bahwa kapasitas adaptif tidak hanya ditentukan oleh lingkungan. Struktur sosial baik dalam relasi patron-klien maupun kelembagaan di tingkat desa amat berpengaruh pada kapasitas adaptif masyarakat Pulau Gangga.
B1707530 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available