STATUS KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA PERIKANAN DI PERAIRAN BENGKULU
Pengelolaan sumber daya perikanan belum berhasil menuaikan kesejahteraan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan tujuan menganalisis keberlanjutan sumber daya perikanan di perairan Bengkulu. Penelitian dilakukan pada awal Oktober sampai dengan akhir November 2014. Lokasi penelitian di Provinsi Bengkulu. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara (200 responden) dengan metode purposive sampling dan pengukuran panjang ikan dominan yang tertangkap yaitu : Ikan kape-kape (Psenes sp) (1.217 ekor), ikan bleberan (Thryssa sp) (699 ekor) dan tenggiri (Scomberomorus sp) (492 ekor). Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Multi Dimensional Scaling (MDS) melalui pendekatan RAPFISH (Rapid Asessment Technique for Fisheries). Penentuan prioritas strategi kebijakan menggunakan analisis kobe plot. Hasil kajian menunjukkan bahwa status keberlanjutan pengelolaan sumber daya perikanan termasuk dalam kategori kurang berkelanjutan dengan nilai indeks 47,109, nilai stress 12,8% dan nilai R(2) sebesar 95,3%. Strategi pengelolaan yang harus dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan keberlanjutan sumber daya perikanan adalah: Strategi restorasi (0–5 tahun), strategi pengembangan sosial (5–10 tahun) dan strategi keberlanjutan (10–15 tahun). Atribut yang menjadi prioritas untuk diperbaiki dalam rangka meningkatkan status keberlanjutan pengelolaan sumber daya perikanan di perairan Bengkulu adalah harga jual ikan, pemanfaatan pengetahuan lokal yang terkait dengan pengelolaan perikanan, atribut tingkat konflik antar nelayan dan atribut peranan lembaga keuangan mikro/ kelompok usaha bersama.
B1707488 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available