BAHAN PENGAWET NISIN: APLIKASINYA PADA PRODUK PERIKANAN
Kebutuhan akan produk pangan yang aman semakin dirasakan di tengah maraknya
penggunaan berbagai bahan tambahan pangan yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan pengawet termasuk salah satu bahan tambahan pangan yang penggunaannya dimaksudkan untuk memperpanjang daya simpan produk pangan. Bahan pengawet yang dihasilkan oleh Bakteri Asam Laktat (BAL) disebut bakteriosin. Nisin adalah salah satu jenis bakteriosin yang dihasilkan oleh BAL Lactococcus lactis, dinilai aman dan diijinkan penggunaannya di banyak negara, termasuk Indonesia. Bahan pengawet ini banyak diaplikasikan untuk produk pangan karena kemampuannya menghambat bakteri, terutama bakteri Gram positif seperti Clostridium botulinum, Staphylococcus aureus, Streptococcus hemolyticus, Listeria monocytogenes, Bacillus stearothermophilus, dan Bacillus subtilis. Nisin aktif bekerja pada pH rendah dan dapat digunakan secara tunggal maupun kombinasi dengan perlakuan pengawetan lainnya. Berdasarkan sifat fisiko kimia dan bioaktivitasnya, penggunaan nisin pada produk perikanan lebih sesuai untuk produk-produk fermentasi dan ikan dalam kaleng dengan medium saus tomat yang bersifat asam.
B1707444 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available