TEKNIK PENGOPERASIAN HUHATE (POLE AND LINE) DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPANNYA DI LAUT SULAWESI
Perairan laut di Kawasan Timur Indonesia kaya akan berbagi jenis sumberdaya ikan. Jenis ikan yang dominan tertangkap di wilayah perairan ini adalah jenis ikan cakalang. Cakalang termasuk komoditas ikan ekspor sehingga pengusahaannya sangat penting diperhatikan demi tercapainya produksi yang maksimal dengan tidak mengabaikan kelestarian sumberdaya ikan tersebut. Produksi ikan cakalang di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung pada periode 9 tahun terakhir (tahun 2005-2013) menempati urutan pertama dengan rata-rata produksi mencapai 12.577 ton pertahun dengan produksi tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu 47.597 ton. Pengusahaan ikan cakalang oleh nelayan yang berbasis di PPS Bitung dilakukan dengan berbagai alat tangkap (multi gear) yaitu jaring pukat cincin (purse seine), pancing ulur (handline) pancing tonda (troll line) dan huhate (pole and line). Huhate adalah jenis alat tangkap yang dominan menangkap ikan cakalang. Dengan demikian peranan nelayan dan armada huhate sangat penting dalam peningkatan produksi cakalang di Bitung. Atas pertimbangan tersebut maka makalah ini membahas tentang teknik pengoperasian huhate oleh nelayan yang berpangkalan di Bitung serta menyajikan kelimpahan hasil tangkapannya.
B1801836 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available