PENENTUAN KANDUNGAN AMMONIA (N-NH3) BERDASARKAN HASIL ANALISA KANDUNGAN AMMONIUM (N-NH4) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) POSO KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH
Daerah aliran sungai (DAS) Poso secara geografis terletak di Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki luas DAS ± 1101,87 km2 dan panjang ± 68,70 km (Ishak, 2010). Pada alur sungai Poso terdapat jeram di Sulewana sepanjang 1 km dengan ketinggian jatuh ± 470 m.
Kondisi lingkungan sekitar DAS Poso berupa permukiman yang banyak terkonsentrasi di daerah outlet danau Poso (hulu), desa Sulewana, desa Pandiri, dan daerah muara, disisi kanan dan kiri sungai sebagian besar ditumbuhi oleh pepohonan dan ilalang dengan kontur tanah berupa tanah liat (lempung) hingga pasir. Masyarakat sekitar aliran sungai Poso banyak memanfaatkannya untuk kegiatan sehari-hari, seperti MCK, penangkapan ikan, transportasi hasil perkebunan dan hutan, serta penambangan pasir. Kegiatan penambangan pasir di outlet danau Poso (kecamatan Pamona Utara) dengan menggunakan mesin sedot, dan di daerah muara Poso (kecamatan Kayamana) dengan cara tradisional. Selain itu, derasnya aliran sungai Poso dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik (PLTA) yang dibangun di desa Sulewana. Sehingga dengan semakin banyaknya pemanfaatan aliran sungai Poso baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas air sungai tersebut. Ammonia merupakan salah satu nitrogen anorganik terlarut yang dapat mempengaruhi kualitas suatu perairan. Nitrogen anorganik terlarut (DIN = dissolved inorganic nitrogen) di perairan dapat berbentuk gas nitrogen (N2), ammonia tidak terionisasi (NH3), Ammonium (NH4+), Nitrit (NO2-), Nitrat (NO3-), dan senyawa bentuk lain yang berasal dari limbah pertanian, permukiman, dan limbah industri (Goldman and Horne, 1983). Ammonia yang tidak terionisasi (NH3) bersifat toksik terhadap organisme akuatik. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui penentuan kandungan ammonia berdasarkan hasil analisa kandungan ammonium di daerah aliran sungai (DAS) Poso pada tahun 2011 Kandungan ammonia di DAS Poso berkisar antara 0.001 – 0.030 mg/L dengan rata-rata sebesar 0.011 mg/L, terendah terdapat di stasiun penelitian Ujung Tentena dan Sungai Sulewana pada bulan Juli, dan tertinggi terdapat di stasiun penelitian Sungai Pandiri pada bulan Maret.
B1707397 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available