PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK HASIL PERIKANAN
Pengolahan produk hasil perikanan dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengawetkan ikan agar memiliki umur simpan yang lebih lama. Pendugaan umur simpan sangat penting dilakukan terhadap produk perikanan, mengingat ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang mudah mengalami kemunduruan mutu akibat aktivitas mikroba dan reaksi enzimatis. Ikan juga mengandung asam lemak tidak jenuh yang tinggi, sehingga mudah teroksidasi yang selanjutnya dapat menimbulkan bau tengik. Umumnya, pendugaan umur simpan produk perikanan dilakukan dengan menggunakan metode konvensional (extended storage studies/ESS) dan dapat juga dengan metode percepatan (accelerated shelf life testing/ASLT) model Arhenius. Prinsip penggunaan metode konvensional adalah pendugaan umur simpan suatu produk pangan dengan menyimpan produk pada kondisi normal (suhu, kelembaban udara) dan dilakukan pengamatan terhadap parameter penurunan mutu produk hingga tercapai tingkat mutu kadaluwarsa. Metode ASLT model Arhenius adalah pendugaan umur simpan suatu produk pangan dengan mempercepat terj adinya penurunan mutu karena adanya pengaruh suhu. Model konvensional dapat digunakan pada produk perikanan kondisi basah dan semi basah seperti fillet ikan dan burger ikan, sedangkan model Arhenius dapat digunakan pada produk perikanan dalam kondisi basah, semi basah, ataupun kering seperti udang beku dan dendeng ikan.
B1707359 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available