SEBARAN HASIL TANGKAPAN MADIDIHANG (Thunnus albacares Bonnaterre, 1788) DI SAMUDERA HINDIA BAGIAN TIMUR
Ikan Madidihang (Thunnus albacares Bobbaterre, 1788) merupakan salah satu komoditas penting bagi industri perikanan di Indonesia dimana hasil tangkapannya merupakan yang tertinggi dibandingkan jenis tuna lainnya. Saat ini, kondisi stok madidihang berada dalam kondisi yang baik. Namun, untuk menjaga kelangsungan pemantaatan stok ikan tuna, diperlukan upaya pengelolaan sumber daya tuna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi laju tangkap madidihang di Samudera Hindia Bagian Timur. Pengumpulan data dilakukan oleh pemantau ilmiah pada kapal rawai tuna komersial yang berbasis di Benoa, Pelabuhanratu dan Bungus dari Agustus 2005 sampai Desember 2013; serta program monitoring pendaratan tuna yang berbasis di Benoa tahun 2010-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pancing bervariasi secara bulanan dan tahunan. Rata-rata bulanan laju pancing tertinggi terjadi pada Mei (0,17 ekor/100 pancing) dan terendah pada Februari (0,01 ekor/100 pancing), sedangkan rata-rata laju pancing tahunan tertinggi pada 2006 (0,11 ekor/100 pancing) dan terendah pada 2011 (0,06 ekor/100 pancing). Rata-rata laju pancing tahunan cenderung mengalami penurunan sebesar 29,48%/ tahun. Ikan madidihang tertangkap oleh rawai tuna Indonesia tersebar dari 0°-34° LS dan 76°- 134° BT. Sebaran spasial laju pancing tertinggi berada di sekitar Kepulauan Mentawai dan selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara.
B1707320 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available