KEBERLANJUTAN “KEJUNG SAMUDRA” DALAM PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA MANGROVE DI PANCER CENGKRONG DAN DAMAS, PANTAI PRIGI, TRENGGALEK
Pada awalnya di Teluk Prigi terdapat enam lokasi hutan mangrove, yaitu di Karanggongso, Pancer Ledong, Ngemplak, Pancer Cengkrong, Pancer Bang dan Ngrumpukan. Saat ini tinggal ada tiga lokasi saja, yaitu tiga terakhir yang disebutkan. Cofish Project telah meletakkan pondasi pengelolaan sumberdaya perikanan di Teluk Prigi. Tujuan riset adalah (1) mendeskripsikan Kelembagaan Kejung Samudra dalam melakukan pengelolaan dan pemfaatan sumberdaya mangrove, (2) mengidentifikasi kelembagaan lain yang memberikan ancaman atau dukungan terhadap eksistensi Kejung Samudra. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan sampel dipilih secara purposive, melakukan pengamatan lapang dan menggunakan Focus Group Discussion. Kesimpulan riset adalah sebagai berikut: (1) dari analisis kelembagaan berdasarkan TURF, masalah internal Kejung Samudra adalah belum adanya kejelasan tentang distribusi pendapatan. (2) Karena Pancer Cengkrong menjadi lokasi wisata maka menjadi “perebutan” beberapa kelembagaan yang ingin memperoleh distribusi pendapatan. (3) Kelembagaan LMDH Argo Lestari dan Perhutani mempunyai peluang untuk memperkuat atau memperlemah eksistensi Kejung Samudra.
B1801720 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available