PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE BERBASIS SILVOFISHERY DI KECAMATAN CIBUAYA, KABUPATEN KARAWANG
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan pola pengelolaan silvofishery melalui pengoptimalan skenario kelas tambak silvofishery terpilih. Analisis penelitian menggunakan analisis trade off dengan tiga alternatif skenario yaitu (1) tambak silvofishery kelas II (persentase tegakan mangrove dalam tambak (61%-80%), (2) tambak silvofishery kelas III (40%-60%), dan (3) tambak silvofishery kelas IV (40%) serta lima kriteria yaitu ekologi, bioteknik budidaya, sosial, ekonomi dan kelembagaan. Hasil analisis trade off memperlihatkan urutan skor dari tiga skenario tambak silvofishery yaitu (1) skenario kelas III merupakan skenario dengan skor rataan tertinggi sebesar 56,88 disusul (2) skenario kelas II dengan skor rataan 45,03 dan (3) skenario kelas IV dengan skor rataan 31,51 sedangkan bobot kriteria tertinggi didapatkan pada (1) kriteria ekonomi dengan bobot 0,40 (2) kriteria ekologi dengan bobot 0,23 (3) kriteria bioteknik budidaya dengan bobot 0,16 (4) kriteria kelembagaan dengan bobot 0,13 dan (5) kriteria dengan bobot 0,08. Hasil perkalian skor dengan bobot didapatkan prioritas alternatif kebijakan dalam pengembangan silvofishey yaitu alternatif pertama skenario kelas III dengan total nilai (66,68), alternatif kedua skenario kelas IV (40,73) dan alternatif ketiga skenario kelas II (36,99). Implikasi kebijakan yang dapat dilakukan adalah mendorong tambak silvofishery kelas IV menjadi tambak silvofishery kelas III. Dengan demikian, penggarap tambak diwajibkan menanam kembali mangrove hingga mencapai 60% mangrove dan 40% tambak. Adapun tambak silvofishery kelas II (persentase 61-80%) dapat dijadikan Pusat Percontohan Silvofishery bagi masyarakat sekitar atau wisata berbasis pendidikan bagi masyarakat umum.
B1801718 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available