ANALISIS DAMPAK MORATORIUM KAPAL EX-ASING TERHADAP KONDISI PASAR TUNA INDONESIA
Peraturan Menteri No. 56 yang dikeluarkan pada bulan Nopember 2014 tentang moratorium kapal eks asing diduga memberikan dampak terhadap sektor perikanan termasuk komoditas tuna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak moratorium kapal ex-asing terhadap kondisi pasar tuna Indonesia. Waktu penelitian dilakukan dari bulan April hingga bulan Mei 2015 dengan mengambil lokasi di Jakarta dan Bali. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer berasal dari wawancara dengan pelaku usaha eksportir tuna dan data sekunder bersumber dari data produksi, pola pemasaran, dan ekspor perikanan. Sumber data berasal dari Pelabuhan, Dinas KP di lokasi penelitian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Data-data yang digunakan dalam penelitian diperoleh melalui penelusuran pustaka (desk study) yang relevan dengan kegiatan penelitian dan survey lapang. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya hasil analisis akan diinterpretasikan untuk menghasilkan informasi yang dapat menjawab tujuan dari penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya Permen No. 56 ini memberikan pengaruh pada triwulan pertama (bulan januari sampai Maret), volume ekspor ikan tuna segar mengalami penurunan untuk tuna segar mengalami penurunan sebesar 13% sedangkan nilainya mengalami kenaikan sebesar 1%. Hal ini mengindikasikan Penurunan volume produksi yang dapat berdampak pada penurunan volume ekspor hendaknya harus diimbangi dengan adanya peningkatan harga ekspor sehingga nilai ekspor tidak mengalami penurunan. Jika terjadi penurunan maka dapat berdampak pada penerimaan devisa negara yang secara makro dapat menyebabkan penurunan kontribusi PDB dari sektor perikanan.
B1707318 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available