PENTOKOLAN KRABLET KEPITING BAKAU SECARA INDIVIDU DENGAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA
Tingkat kanibalisme yang tinggi pada kepiting muda yang dihasilkan dari perbenihan memerlukan penanganan dan teknik khusus pada aspek pentokolannya. Kegiatan ini dilaksanakan di Panti Pembenihan Kepiting Bakau Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau di Maranak, Maros, Sulawesi Selatan. Krablet dipelihara secara individu dalam gelas plastik yang dilubangi dan diset terapung dalam rakit mini di dalam 16 unit akuarium yang telah diisi air payau salinitas 20 ppt. Hewan uji diberi jenis pakan yang berbeda yaitu : A). kulit sapi yang dimasak, B). ikan Rucah, dan C). udang rebon. Masing-masing jenis pakan diberikan setiap hari sekali secara ad libitum. Dari hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemberian pakan yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P> 0,05) terhadap pertumbuhan dan sintasan benih kepiting bakau (Scylla olivacea) yang ditokolkan di bak terkontrol. Sintasan krablet yang diperoeh berkisar 80%-93,33% di mana sintasan tertinggi pada krablet yang diberi pakan udang rebon (93,33%) dan terendah pakan kulit sapi (80%) serta ikan rucah mencapai (85%). Pertumbuhan bobot akhir krablet yang tertinggi terdapat pada pakan udang reboun (0,57g) , kemudian diikiti oleh krablet yang diberi pakan ikan rucah (0,42 g) dan yang terrendah bobotnya adalah krablet yang diberi pakan dengan kulit sapi (0,31 g).
B1707200 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available