SKRINING INDUK UDANG WINDU DENGAN ANALISIS PCR DALAM RANGKA MENUNJANG PROGRAM NSBC
Udang masih merupakan primadona dan penyumbang devisa terbesar dari sektor non migas, tetapi hingga saat ini penyakit yang mengiringi juga semakin banyak, salah satunya adalah penyakit bercak putih viral. Solusi yang bisa dilakukan adalah antara lain dengan menggunakan budidaya sistem tertutup dan benih yang bebas virus (berkatagori SPF). Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP), Jepara yang ditunjuk sebagai sentra pembenihan udang nasional harus mampu menghasilkan benih udang dengan katagori SPF. Untuk mendapatkan benih dengan kategori tersebut harus dilakukan skrining mulai dari induk yaitu menggunakan analisis PCR. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan induk yang bebas virus dan informasi daerah penghasil induk yang masih steril dari infeksi WSSV. Metode yang digunakan dari kegiatan ini adalah metode nested PCR yang meliputi ekstraksi fenol dengan metode fenol, amplifikasi PCR menggunakan metode Loetal. serta elektroforesis. Dari kegiatan ini didapatkan hasil bahwa calon induk dari daerah Nangroe Aceh darussalam masih relatif lebih baik dibandingkan dari Pangandaran (Jawa Barat) dan Nusa Tenggara Barat.
B1707153 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available