PEMELIHARAAN LARVA KERAPU RAJA SUNU ( Plectropomus laevis ) DENGANPERBEDAAN AWAL PEMBERIAN PAKAN BUATAN
Ikan kerapu raja sunu (Plectropomus laevis) merupakan komoditas ekspor yang bernilai ekonomis tinggi di pasar Asia, namun stoknya di alam sudah langka. Pemberian pakan buatan dalam pemeliharaan larvanya telah dilakukan, namun waktu respon awal larva terhadap pakan buatan secara tepat belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu awal pemberian pakan buatan yang efektif pada pemeliharaan larvanya. Tiga perlakuan pemberian pakan buatan yang diuji yaitu mulai umur 7 hari (D-7) (A), D-10 (B), dan D-13 (C). Parameter yang diamati meliputi perkembangan panjang total, sintasan larva, jumlah rotifer dalam lambung dan histologi organ pencernaan larva. Penelitian berlangsung sampai larva berumur 43 hari, menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga kelompok waktu untuk setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan waktu awal pemberian pakan buatan berpengaruh terhadap sintasan dan pertumbuhan larva. Panjang total dan sintasan larva umur 43 hari yang tertinggi dicapai pada perlakuan B yaitu 29,3 mm ± 0,36 mm dan 2,61% ± 0,21%; diikuti oleh perlakuan C dengan nilai 28,0 mm ± 0,85 mm dan 1,55% ± 0,18%; dan yang terendah pada perlakuan A adalah 27,0 mm ± 0,25 mm dan 0,85% ± 0,13%. Data ini menunjukkan bahwa waktu awal pemberian pakan buatan yang terbaik adalah mulai larva berumur 10 hari.
B1801639 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available