INFEKSI MYCOBACTERIOSIS PADA IKAN BUDIDAYA DI INDONESIA
Penyakit akibat infeksi bakteri telah banyak ditemukan pada usaha budidaya ikan baik di dunia termasuk di Indonesia. Penyakit akibat infeksi bakteri Aeromonas hydrophila telah banyak menimbulkan kerugian pada budidaya ikan mas (Cyprinus carpio), gurame (Osphronemus gouramy), dan ikan lele (Clarias batrachus). Penyakit tersebut juga telah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit pada usaha budidaya ikan hias. Penyakit lain yang sekarang menjadi masalah yang tidak ringan pada usaha budidaya ikan adalah penyakit akibat infeksi bakteri Mycobacterium fortuitum. Penyakitnya terkenal dengan sebutan “mycobacteriosis” atau sering juga di istilahkan dengan “fish tuberculosis”. Lebih dari 150 jenis ikan baik ikan air tawar maupun ikan laut dapat terinfeksi oleh penyakit tersebut. Penyakit tersebut selain dapat menginfeksi ikan dapat juga menginfeksi manusia, terutama pada pembudidaya yang dalam menangani ikan yang terinfeksi oleh penyakit ini tidak dilakukan dengan hati-hati. Di Indonesia telah dilakukan beberapa penelitian tentang jenis ikan yang terinfeksi maupun sebarannya terutama di Pulau Jawa. Telah diketahui bahwa penyakit ini terutama menginfeksi ikan gurame (Osphronemus gouramy). Gejala klinis serangannya serta cara untuk diagnosa dan deteksi bagi penyakit tersebut telah banyak diteliti. Treatment/pengobatan terhadap penyakit tersebut relatif agak susah, jadi tindakan yang lebih baik dilaksanakan adalah tindakan pencegahan, dan segera memusnahkan dengan cara dikubur dan atau dibakar, apabila kita menemukan ikan yang terinfeksi oleh penyakit tersebut.
B1707072 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available