Text
Pengaruh Ukuran Bukaan Mulut Bubu Karang Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Di Perairan Sorong Papua Barat Daya
Pada tahun 2016, produksi perikanan tangkap di kota Sorong mencapai 47.328 ton, pada tahun 2017 mengalami penurunan dengan jumlah produksi 44.710 ton (BPS 2017). Fluktuasi produksi ini dipengaruhi oleh penggunaan alat tangkap dan volume kapal yang digunakan dalam kegiatan perikanan. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran bukaan mulut bubu terhadap hasil tangkapan ikan di perairan Sorong, Papua Barat Daya. Menggunakan metode experimental fishing, penelitian ini membandingkan tiga ukuran bukaan mulut bubu (Ø30 cm, Ø40 cm, dan Ø50 cm) selama enam bulan (Januari–Juni 2024). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran bukaan mulut bubu secara signifikan mempengaruhi jumlah dan jenis ikan yang tertangkap. Dengan total 124 individu ikan (122,4 kg) dari 20 spesies, hasil tangkapan tertinggi diperoleh pada ukuran bukaan bubu Ø50 cm, dengan dominasi Kakap Timor (Lutjanus timorensis) sebesar 19 kg. Analisis menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menunjukkan perbedaan signifikan antara ukuran bubu terhadap hasil tangkapan. Dari segi ekonomi, usaha penangkapan menggunakan bubu dengan bukaan mulut lebih besar terbukti menguntungkan, dengan keuntungan bersih Rp 41.699.000, ROI 48,21%, dan payback period 1,45 tahun. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan bubu dengan ukuran bukaan lebih besar untuk meningkatkan hasil tangkapan dan keuntungan ekonomi nelayan di Sorong.
Kata kunci: bubu, hasil tangkapan, ukuran bukaan mulut, perikanan Sorong, alat tangkap ramah lingkungan, ekonomi perikanan
B25000090 | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available