PENINGKATAN TEKNOLOGI BUDIDAYA SIDAT DI INDONESIA UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI DAN KELESTARIANNYA
Permintaan konsumsi Sidat di negara-negara maju, seperti Amerika (100.000 ton), negara-negara Eropa, Hongkong, Taiwan, dan China terus tinggi. Ikan Sidat sebagai bahan baku makanan di Jepang, seharga per kilogram antara 4.000 - 6.000 yen, atau setara dengan Rp 350.000 - Rp 450.000 per kg. Kapasitas produksi Indonesia sekitar 12.000 ton namun produksi rata-ratanya baru mencapai 1.500 ton. Penyebaran ikan sidat di Indonesia dimulai dari sepanjang pantai Sumatera, pesisir selatan Jawa, Bali, NTB, NTT, sepanjang pantai timur Kalimantan, perairan Sulawesi, Maluku sampai perairan di Papua. Selain sebagai habitat asli ikan sidat, beberapa tempat di pantai selatan pulau Jawa merupakan lumbung larva ikan sidat (glass eel) diantaranya : Pelabuhan Ratu, Cilacap, Purworejo, Pacitan dan Jember. Untuk Informasi selengkapnya dapat dibaca dalam presentasi ini.
B1801854 | Koleksi Digital | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available