LIFE CYCLE ASSESMENT BUDIDAYA UDANG SISTEM MILLENIAL SHRIMP FARMING DI KAWASAN TAMBAK BBPBAP JEPARA

Collection Location Archivelago Indonesia Marine Library
Edition
Call Number TES 22-639.512.922IWA l
ISBN/ISSN
Author(s) IWAN SUMANTRI
Subject(s) Budidaya
Karya ilmiah
tambak
Tesis
Shrimp Farming
LCA
Komoditas
Classification NONE
Series Title
GMD Text
Language Indonesia
Publisher
Publishing Year 2022
Publishing Place
Collation ix + 60 hlm; 30 x 22,5 cm
Abstract/Notes Dengan meningkatnya populasi global, menyediakan makanan yang cukup untuk memenuhi permintaan yang meningkat telah menjadi tantangan besar bagi sektor-sektor penghasil makanan. Akuakultur merupakan salah satu sumber pangan yang menghasilkan berbagai jenis hasil laut. Udang adalah komoditas unggulan di Indonesia, dan produksinya memainkan peran penting dalam industri akuakultur. Namun budidaya udang menyebabkan berbagai jenis pencemaran yang merusak lingkungan dan keanekaragaman hayati perairan, dampak terkait harus dimitigasi untuk menjamin keberlanjutan produksi udang. BBPBAP Jepara sebagai intitusi pengembang dan pengkaji teknologi akualkultur melakukan kajian lingkungan terhadap teknologi yang sedang dikembangkan. Studi ini melakukan life cycle assessment (LCA) pada budidaya udang system Milenila Shrimps Farming di kawasan Tambak BBPBAB Jepara. Dampak lingkungan titik tengah termasuk potensi pengasaman (AP), potensi eutrofikasi (EP) dan potensi pemanasan global (GWP) ditentukan. Produksi pakan diidentifikasi sebagai kontributor utama AP dan GWP untuk system MSF, terlepas dari formula pakan. Sementara kinerja lingkungan dari produksi pakan sangat bergantung pada rasio konversi pakan, bahan pakan merupakan faktor penentu lain di mana sumber protein hewani, termasuk produk sampingan unggas dan tepung ikan, menunjukkan kontribusi yang tinggi terhadap AP dan GWP. Namun, protein nabati seperti kedelai, gandum, dan makanan gluten jagung menghasilkan EP yang lebih tinggi, oleh karena itu, mengganti bahan nabati dengan bahan hewani dalam pakan udang tidak semuanya menghasilkan konsekuensi lingkungan yang positif. Penggunaan pakan udang adalah komponen penyumbang terbesar dari ketiga dampak tersebut, terutama dengan EP tertinggi. Pakan merupakan sumber potensi dampak tertiggi karena bahan yang digunakan memiliki komponen tepung ikan yang merupakan hasil eksploitasi laut yang selama ini cukup besar. Selain itu komponen pakan yang lain adalah bahan-bahan hasil pertanian dari import negara lain yang dibudidayakan secara intensif salah stunya adalah bahan baku kedelai dan gandum yang dalam system budidayanya masih menggunakan bahan kimia dan pupuk secara intensif.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous