Manajemen pembenihan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Unit Hatchery PT Matahari Cipta Sentosa Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo Jawa Timur
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Wulandari Sanjaya Putri |
Subject(s) | KIPA Local Conten |
Classification | NONE |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2018 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | 1. nduk Udang Vannamei Selama masa pemeliharaan induk udang vannamei, induk udang vannamei perlu dirawat untuk mengurangi tingkat stres dan kematian. Induk udang vannamei yang stres akan berpengaruh terhadap produksivitas naupli. Untuk dapat menghasilkan naupli yang berkualitas perlu adanya sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas dalam kinerjanya untuk memelihara induk udang vannamei sesuai dengan SOP dari unit hatchery Paiton PT. Matahari Cipta Sentosa. Pada pemeliharaan induk udang vannamei terdapat bagian divisi yang bertugas untuk memelihara induk udang vannamei, Adi Suherli sebagai kepala bagian induk udang vannamei, M. Yanto, Rudi, Supaidi, M.Sujono sebagai operator induk udang vannamei. Alur proses pemeliharaan induk udang vannamei yaitu : a. Pengadaan induk udang vannamei b. Persiapan bak c. Persiapan air d. Pemeliharaan induk udang (pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air, ablasi, seleksi induk matang gonad, pemijahan, penetasan telur, pemanenan naupli) 2. Pemeliharaan Larva Pada pemeliharaan larva udang vannamei terdapat bagian divisi yang bertugas untuk memelihara larva udang vannamei agar dapat menghasilkan benur yang berkualitas . Pada divisi bagian larva dibagi menjadi dua bagian yaitu modul timur dan modul barat, dengan jumlah tenaga kerja 6 orang masing-masing modul pemeliharaan larva. Nur Rohman selaku Kepala modul barat dan Agus Arisandi, Fathoni, Tsauri, Tobib, dan Syamsul sebagai anak buah. Sedangkan pada modul timur terdapat M. Arif Godian selaku kepala bagian modul timur dengan 5 orang orang buah yaitu Darmawan, Saputra, Hidayatullah, Trisna, dan M. Wasilah. Alur proses pemeliharaan larva adalah : a. Persiapan bak b. Persiapan air c. Penebaran naupli d. Pengelolaan pakan e. Pengelolaan dan pengamatan kualitas air f. Monitoring pertumbuhan g. Panen dan packing 3. Manajemen Sumber Daya Manusia Fungsi-fungsi manajemen merupakan hal penting yang untuk membangun suatu perusahaan, karena salah satu faktor utama suatu perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan adalah adanya manajemen yang baik, dan menjalankan semua fungsi-fungsi manajemen. a. Perencanaan mempunyai fungsi sebagai penentuan lebih lanjut mengenai program tenaga kerja, meliputi penetapan jumlah dan jabatan yang akan diduduki oleh tenaga kerja sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi. b. Pengorganisasian dilakukan setelah adanya perencanaan, maka perlu di bentuk suatu organisasi pada Unit Hatchery Paiton PT. Matahari Cipta Sentosa untuk dilakukan pembagian tugas berdasarkan pengelompokan aktivitas dalam suatu organisasi. c. Pelaksanaan Sumber daya manusia yang terdapat di unit hatchery PT. Matahari Cipta Sentosa mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dberikan kepada masing-masing individu. Salah satu penggerak sumber daya manusia mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya karena adanya motivasi. Motivasi dapat bersumber dari dalam diri pekerja maupun dari pimpinan. d. Pengawasan merupakan fungsi terakhir dari fungsi-fungsi manajemen yang berarti juga merupakan tugas manajemen terakhir dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen yang merupakan suatu proses tidak terputus untuk menjaga agar pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenang agar tidak menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 4. Fungsi-fungsi Manajemen Operasional Sumber Daya Manusia : a. Pengadaan pegawai (penarikan pegawai dan seleksi penarikan pegawai) b. Pelatihan dan pengembangan pegawai c. Penilaian Pegawai d. Kompensasi pegawai e. Pemeliharaan pegawai f. Pemutusan pegawai Kesimpulan : 1. Biosecurity dilaksanakan cukup baik pada seluruh bagian yang ada di unit hatchery Paiton PT. Matahari Cipta Sentosa terutama bagian modul pemeliharaan larva yang merupakan titik utama untuk dapat mencapai target produksi ialah bagian modul pemeliharaan larva. 2. Proses pelaksanaan kegiatan pada pembenihan udang vannamei mulai dari pengadaan induk udang sampai dengan panen dan packing di unit hatchery Paiton PT. Matahari Cipta Sentosa mampu menghasilkan SR yang signifikan bagus, rata-rata SR pada tiap bak pemeliharaan > 70% dapat dilhat pada Lampiran 7. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh manajemen sumber daya manusia yang berjalan dengan baik. 3. Organisasi PT. Matahari Cipta Sentosa disusun berdasarkan struktur organisasi fungsional, dimana dalam perencanaan, pengendalian, dan pengawasan berada dalam satu kendali garis yaitu manajer. 4. Saat ini jumlah tenaga kerja pada unit hatchery Paiton PT. Matahari Cipta Sentosa berjumlah 47 orang. Hal ini menunjukkan bahwa unit hatchery Paiton PT. Matahari Cipta Sentosa melaksanakan fungsi operasional manajemen sumber daya manusia yaitu pengadaan tenaga kerja dengan cara mengadakan perekrutan dan seleksi tenaga kerja 5. Metode pelatihan pada PT. Matahari Cipta Sentosa menggunakan metode on the job training. Karena dinilai paling sederhana dan tidak membutuhkan biaya bila dibandingkan dengan metode platihan yang lainnya karena tenaga kerja bisa belajar sambil bekerja. Sedangkan metode off the job training, dengan mengikuti seminar dari Balai Perikanan hanya dilakukan pada pegawai dengan status pegawai staff. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |