Manajemen pembenihan ikan gurame (Osphronemus gouramy) pada instalasi budidaya air tawar (IBAT) Pandaan Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Alfadila Septihaning |
Subject(s) | KIPA Local Conten |
Classification | NONE |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2018 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | Ikan gurame merupakan salah satu komoditi perikanan air tawar yang banyak diminati oleh masyarakat. Namun demikian, jumlah pembudidaya ikan gurame masih sedikit. Hal ini terkait dengan masa pemeliharaan ikan gurame yang lebih lama dibandingkan dengan masa pemeliharaan ikan air tawar lainnya (Tim Karya Tani Madiri, 2009). Selain untuk memenuhi pasar lokal ikan gurame juga berpotensi menembus pasar ekspor. Produksi optimal akan didapatkan jika benih yang dipelihara merupakan benih yang unggul (Mahyuddin 2009). Oleh karena hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil Manajemen Pembenihan Ikan Gurame pada pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA). Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah mempelajari manajemen pembenihan ikan gurame, berpartisipasi secara nyata dalam pembenihan dan pemasaran benih ikan gurame, mengetahui alur pembenihan dan pemasaran ikan gurame, memperoleh data teknis dan ekonomi dalam kegiatan usaha pembenihan ikan gurame pada Instalasi Budidaya Ait Tawar (IBAT) Pandaan, Pasuruan. Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen pembenihan ikan gurame pada Instalasi Budidaya Air Tawar (IBAT) Pandaan, Pasuruan. Kerja Praktek Akhir (KPA) dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2018 sampai dengan tanggal 6 Juni 2018 di Instalasi Budidaya Air Tawar (IBAT) Pandaan, Pasuruan. Dalam pelaksanaan kegiatan pembenihan ikan gurame di IBAT Pandaan menerapkan fungsi manajemen : 1. Planing (Perencanaan) Perencanaan yang dilakukan adalah apa tujuan dari kegiatan pembenihan ini, bagaimana kegiatan pembenihan ini dapat terwujud, dimana letak kegiatan pembenihan ini, kapan kegiatan pembenihan dilaksanakan, mengapa memilih jenis ikan gurame untuk dibudidayakan, siapa saja yang terlibat dalam kegiatan pembenihan, mempersiapkan bahan dan alat pembenihan dan pemasaran, mempersiapkan jadwal pemberian pakan, jadwal pemindahan larva maupun benih, jadwal pengecekan kualitas air, jumlah tenaga kerja yang diperlukan, mempersiapkan modal yang akan digunakan, biaya dan juga perhitungan perkiraan keuntungan untuk mengetahui usaha tersebut layak dijalankan atau tidak, Pelaksanaan pembenihan dimulai setelah perencanaan telah matang dan dianggap menguntungkan apabila usaha tersebut dijalankan. 2. Organizing ( Pengorganisasian) Pengorganisasian dalam merencanakan suatu usaha pembenihan ikan gurame ini harus dilakukan adalah dengan jelas membagi tugas dari masing-masing pekerja sesuai jumlah dan kemampuan yang dimiliki. Karyawan berasal dari anggota PNS dan beberapa honorer (out sourching). 3. Actuating (Pelaksanaan) Pelaksanaan dimulai dari cara perawatan indukan, cara pengambilan dan perhitungan telur yang benar, cara kultur artemia yang benar, volume dan frekuensi pemberian pakan pada larva dan benih, pemindahan benih yang benar, hingga pemasaran. 4. Controling (Pengawasan) Pengawasan dilakukan sejak persiapan kolam pemeliharaan induk hingga benih siap untuk dipasarkan. Sedangkan unsur – unsur manajemen : 1. Man (Manusia) Di lokasi KPA sudah terdapat beberapa Sumber Daya Manusia (tenaga kerja) yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan pembenihan. Masing – masing tenaga kerja tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab masing – masing demi tercapainya tujuan dari pelaksanaan kegiatan pembenihan ikan gurame. Tenaga kerja tersebut bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pembenihan mulai dari perawatan induk, pengambilan telur, perawatan larva dan benih hingga benih siap untuk dipasarkan. 2. Money (Uang) Untuk faktor keuangan berasal dari dana APBD yang diajukan oleh pihak IBAT Pandaan melalui UPT Umbulan. Kemudian IBAT Pandaan menerima dana pengajuan tersebut langsung dari Dinas Perikanan Provinsi. Uang merupakan faktor yang sangat penting sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai suatu usaha 3. Machines (Mesin) Mesin yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembenihan ikan gurame ini adalah mesin genset yang berjumlah 1 unit. Mesin ini digunakan untuk kebutuhan hatchery dan sebagai stok apabila air dari sungai tidak mengalir. Karena di dalam pelaksanaan kegiatan pembenihan hanya mengandalkan air dari sungai. Mesin yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembenihan ikan gurame ini adalah mesin genset yang berjumlah 1 unit. Mesin ini digunakan untuk kebutuhan hatchery dan sebagai stok apabila air dari sungai tidak mengalir. Karena di dalam pelaksanaan kegiatan pembenihan hanya mengandalkan air dari sungai. 4. Methods (Metode) Metode-metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembenihan ikan gurame adalah metode penetasan dalam aquarium yang berada dalam hatchery. Hal ini bertujuan agar mempermudah perawatan larva dan benih oleh tenaga kerja. Selain itu juga untuk mempermudah pengawasan pertumbuhan larva dan benih oleh tenaga kerja. 5. Materials (Bahan-bahan) Material yang digunakan dalam kegiatan pembenihan ini adalah indukan gurame, pakan, air, kapur, oksigen, selang dan batu aerasi, garam, plastik packing benih, selang penyiponan, seser, alat include, ember, timba, saringan telur kecil, saringan telur besar, spon, tong untuk memindahkan ikan gurame, ijuk, tempat sampah. Pakan yang digunakan dalam kegiatan pembenihan terdiri atas beberapa jenis antara lain artemia, cacing, pakan pellet untuk pendederan 1, pakan pellet untuk pendederan 2 serta pakan indukan. 6. Market (Pasar) Untuk kegiatan pemasaran benih ikan gurame di IBAT Pandaan biasanya konsumen datang langsung ke balai. Pembeli biasanya berasal dari wilayah Pasuruan seperti Sukorejo, Kedawung, Tanjungarum, Karangkepuh, Durensewu, Sengon, Purwodadi, dll. Selain dari wilayah Pasuruan juga terdapat konsumen dai wilayah luar kota seperti Sidoarjo, Mojokerto, Malang dsb. Tahapan pembenihan ikan gurame secara garis besar di IBAT Pandaan meliputi, persiapan kolam , pemeliharaan induk, seleksi induk, pemijahan, panen telur penetasan telur, perawatan larva, pendederan, perawatan benih, panen dan pasca panen Analisis Usaha Hasil analisa keuntungan yang diperoleh adalah - Rp.5.320. 350 dan R/C sebesar 0.69 dengan demikian maka kegiatan pembenihan pada saat praktek akhir dikatakan rugi. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |