Manajemen kualitas air pada pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) secara intensif di CV Peleyan Royal Vannamei desa Peleyan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur

Collection Location Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s) Indra Zaqi Setya A
Subject(s) KIPA
Local Content
Classification NONE
Series Title
GMD CD-ROM
Language Indonesia
Publisher Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Publishing Year 2018
Publishing Place Sidoarjo
Collation
Abstract/Notes Udang putih spesies Litopenaeus vannamei atau popular di indonesia sebagai udang vannamei. Udang vannamei adalah salah satu jenis udang unggul yang kini mulai dibudidayakan di tambak. Udang yang biasa disebut pacific white shrimp ini berasal dari Hawaii dan sukses dikembangkan di beberapa Negara Asia, seperti Cina, Thailand, Vietnam, dan Taiwan. Kini beberapa daerah di Indonesia mulai membudidayakan udang vannamei (Kordi, 2007).
Maksud dari Kerja Praktek Akhir ini adalah berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan Manajemen Kualitas Air pada Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Secara Intensif di CV. Peleyan Royal Vannamei Desa Peleyan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur.
Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta memperoleh data teknis tentang Manajemen Kualitas Air pada Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Secara Intensif di CV. Peleyan Royal Vannamei Desa Peleyan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur. Pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini mulai tanggal 19 Maret 2018 – 06 Juni 2018.
Metode yang digunakan yaitu metode survei dan magang. Sumber data yaitu Data Primer dan Sekunder, Teknik pengumpulan data meliputi observasi langsung dan wawancara. Teknik Pengolahan Data editing dan tabulating data. Teknik Analisa Data menggunakan data deskriptif.
Persiapan Lahan
Salah satu tahap dari persiapan lahan yaitu pengeringan. Proses pengeringan di CV. PRV dilakukan selama 1 bulan dengan tujuan untuk membunuh bibit penyakit yang adapada petak tambak, mempercepat oksidasi bahan – bahan beracun seperti nitrit dan amoniak.
Pengaturan Tata Letak Kincir
kincir yang digunakan di petak B2 CV. PRV sebanyak 24 unit. Tujuannya sebagai aerasi dan untuk mengumpulkan atau mengarahkan limbah pada satu titik (central drain). CV. Peleyan Royal Vannamei menggunakan kincir 2 pedel
Penyediaan Air Media
Sumber air yang digunakan untuk media pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di CV.Peleyan Royal Vannamei berasal dari air laut yang diambil 500 m dari bibir pantai dan dengan menggunakan pompa air laut berdaya 30 PK yang berukuran 10 dim menuju saluran yang selanjutnya akan dialirkan ke tandon.
Sterilisasi Air
Sterilisasi di CV. PRV sebelum pemeliharaan melakukan penebaran cuprisulfat 1,5 pm.menggunakan kaporit 20 ppm, niclostop 1,5 ppm dan kaporit 15 ppm. Waktu sterilisasi satu minggu.
Penumbuhan Plankton
Untuk menumbuhkan plankton digunakan bahan fermentasi dedak 20 ppm. Komposisi bahan fermentasi adalah dedak halus 5 kg, ragi tape 10 gram, molase 5 liter, super NB 5 liter dan air tawar.
Monitoring Kualitas Air
Pengukuran kualitas air meliputi pH yang diukur 2 kali sehari menggunakan pH meter pada pagi hari dan sore hari. pH berkisar antara 7,9 – 8,6 ppm pada pagi hari dan 8,0 – 9,1 pada sore hari. Pengukuran kadar DO dilakukan 1 kali sehari yaitu pada malam hari. Kisaran DO pada malam hari 4,54 ppm - 5.92 pm. Pengukuran suhu dilakukan 2 kali sehari dengan menggunakan thermometer. Suhu berkisar antara 26 – 28 oC pada pagi hari dan 25 – 30 oC pada sore hari. Pengukuran salinitas air dilakukan secara rutin yakni 1 kali sehari, yakni pada sore hari dengan menggunakan refraktometer. Hasil pengukuran salinitas di petak B2 CV. PRV berkisar antara 25 – 30 ppt. Tinggi air diukur 2 kali sehari pada waktu pagi hari dan sore hari. Hasil pengukuran tinggi air berkisar antara 92 – 110 cm pada pagi hari dan 94 – 113 cm pada sore hari. Total alkalinitas diukur 2 kali seminggu. Berkisar antara 122 – 182 ppm. Kecerahan diukur 2 kali pada waktu pagi dan sore hari. Alat yang digunakan adalah secchidisk (piringan dengan 2 warna yaitu warna hitam dan putih) yang dilengkapi tongkat dengan skala meteran. Kecerahan sebesar 25 – 35 cm. Pengukuran kandungan amonia air tambak dilakukan setiap satu minggu sekali yang dilakukan oleh petugas laboratorium.TOM diukur 2 kali seminggu pada pagi hari pada waktu sore hari. Dengan mengukur air sampel yang diambil menggunakan botol dan diukur menggunakan amonia test. Pengukuran Nitrit dilakukan 1 kali seminggu. Alat yang digunakan adalah test kit. Kandungan Nitrit sebesar 0 – 0,5 ppm. Nitrat sebesar 0 – 0,25 ppm. Kandungan Amonia di petak B2 sebesar 0 - 1 ppm. Pada pengukuran nitrat juga dilakukan setiap satu minggu sekali. Pengukuran Phospat berkisar antara 0 – 5 ppm.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous