Teknik pemeliharaan larva udang vannamei (litopenacus vannamei) di Hatchery PT. Sentral Pertiwi Bahari, Desa Sumur Tawang, Kec. Kragan, Kab. Rembang - Jawa Tengah + CD
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Nurul Khotimatun Khasanah |
Subject(s) | KIPA Local Content |
Classification | NONE |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2018 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | NURUL KHOTIMATUN K. NIT. 15.3.02.064 Teknik Pemeliharaan Larva Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Di Hatchery PT. Central Pertiwi Bahari Desa Sumur Tawang Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah. Dibawah Bimbingan Bapak Mohsan Abrori, S.Pi, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ir. Teguh Harijono, MP selaku Dosen Pembimbing II. Kebutuhan benih udang vannamei di Indonesia diperkirakan mencapai 170 juta ekor setiap bulan namun hanya dapat terpenuhi 25 juta ekor. Peningkatan kebutuhan ini menyebabkan konsumen harus menunggu bibit hingga 3 bulan. Fakta–fakta tersebut menunjukkan bahwa benur yang diproduksi hatchery masih belum dapat memenuhi kebutuhan yang ada. Kesalahan dalam teknik pemeliharaan juga akan berdampak pada timbulnya penyakit, pemborosan biaya, pertumbuhan lambat dan lain sebagainya. Sehingga dapat mengakibatkan menurunnya hasil produksi, oleh karena itu proses pemeliharaan larva sangat penting dalam kegiatan pembenihan khususnya pada udang vannamei. Tujuan yang ingin didapatkan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir di PT. CPB Rembang yaitu : Mempelajari teknik pemeliharaan larva udang vannamei yang diterapkan di PT. CPB Rembang, Mengetahui hasil produksi dari kegiatan usaha pemeliharaan larva udang vannamei di PT. CPB Rembang, Mengetahui pendapatan usaha pemeliharaan larva udang vannamei di PT. CPB Rembang. Kerja Praktek Akhir dilaksanakan pada tanggal 19 Maret sampai dengan 06 Juni 2018 bertempat di Unit Hatchery PT. Central Pertiwi Bahari (CPB) Desa Sumur Tawang Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan pemeliharaan larva udang vannamei dimulai dari kegiatan persiapan media meliputi fumigasi ruangan menggunakan KmnO4 (Potassium Permanganat) 500 gram dan formalin 250 ml, pencucian bak dan peralatan menggunakan iodin 1000 ppm dan detergen 10 g/l, aerasi dipasang dengan jarak antar titik 50 cm dan jarak aerasi dengan dasar bak 2 cm. Penyediaan air tawar dilakukan dengan memompa air tawar yang berasal dari sumur bor ke bak penampungan air tawar. Kemudian didistribusikan ke unit yang memerlukan air tawar dengan melalui pressure filter dan sinar UV. Sedangkan penyediaan air laut berasal dari laut jawa, air di treatment melalui bak pengendapan, penyaringan I, tandon I, penyaringan II, ozonisasi, tandon II kemudian siap digunakan untuk kegiatan pemeliharaan larva. Pengisian air di bak pemeliharaan dilakukan 2 hari sebelum penebaran naupli dengan volume 28 m3 atau ± 62% dari volume bak. Naupli yang digunakan berasal dari PT. CPB Situbondo. Naupli yang baru datang melewati tahapan sterilisasi kandong (iodin 200 ppm), pengecekan FHM, aklimatisasi, rinsing dan dipping ( air laut 30 L, iodin 200 ppm dan air laut 30 L). Penebaran naupli dilakukan setelah tahapan penanganan naupli selesai. Standar padat tebar naupli adalah>140 ekor naupli/liter. Pakan yang diberikan berupa pakan hidup dan pakan buatan. Pakan hidup berupa Algae dan Artemia. Pakan algae terdiri dari Thallasiosira sp., Tetraselmis sp., dan Chaetoceros sp. diberikan mulai stadia zoea 1 sampai mysis 3. Artemia diberikan mulai dari stadia MPL sampai panen (PL 9). Pakan buatan yang diberikan berupa Spirulina, CP00, CP01, CP02, dan CP03. Pakan diberikan mulai stadia zoea 1 sampai panen dengan cara dilarutkan menggunakan air tawar kemudian ditebar merata ke media pemeliharaan. Pengelolaan kualitas air yang dilakukan meliputi monitoring kualitas air, pergantian air dan aplikasi probiotik. Pengecekan PH, suhu, salinitas dan DO dilakukan setiap hari pagi (06.00) dan sore (15.00). Alkalinitas dan amoniak (NH3) dilakukan pada stadia zoea 2, mysis 2 dan PL 2, PL 5 dan PL 7. Hasil pengukuran parameter kualitas air yaitu Suhu (pagi) 31,5 – 33oC (sore) 32 – 34oC, pH (pagi) 7,7 – 8,3 (sore) 7,7 – 8,4, DO (pagi) 5,19 – 6,78 (sore) 5,12 – 6,81, salinitas 25 – 32 ppt, Alkalinitas 116 – 130 dan amoniak 0 - 0,25 ppm. Pergantian air dimulai dari stadia mysis 1 sampai panen sebanyak 1 - 6 ton. Aplikasi probiotik berupa VannaPro ( zoea = 3 ppm, mysis = 5 ppm dan MPL – PL = 8 ppm), super NB dan super media ( zoea = 0,5 ppm, mysis = 1 ppm dan MPL – PL = 1,5 ppm). Pengamatan pertumbuhan larva dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Dari pengamatan makroskopis dapat disimpulkan perkembangan perubahan stadia tepat waktu yaitu naupli ke zoea ( 24 jam), zoea ke mysis (3 hari) dan mysis ke PL ( 3 hari), untuk pengukuran panjang diperoleh hasil pertumbuhan panjang yang lebih cepat dibandingkan dengan standar yang diterapkan yaitu pada PL9 panjang 8,3 mm (standar 8,0 mm). Pengamatan mikroskopis dapat disimpulkan untuk pengamatan morfologi baik hal ini berdasarkan pengecekan kelengkapan organ tubuh, gut mulai Z1 - PL1 kategori bagus ( 71 - 100%) tetapi pada stadia PL 2 - 3 ( |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |