Teknik pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) yang dilakukan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi - Jawa Barat
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Muhammad Firman Maulana |
Subject(s) | KIPA Local Content |
Classification | NONE |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2018 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | Ikan gurami merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan rasa dagingnya yang lezat dan gurih. Namun produksi hasil budidaya gurami belum mampu mencukupi permintaan pasar. Ketersediaan benih ikan gurami masih sangat kurang untuk memenuhi permintaan petani pembesaran ikan gurami. Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini adalah untuk mengikuti kegiatan pembenihan ikan gurami yang dilakukan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar, Mengetahui cara pembenihan ikan gurami mulai dari persiapan media pembenihan, pengelolaan induk, proses pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva, dan pendederan dan Mengetahui hasil dari pembenihan ikan gurami. Kerja Praktek Akhir ini dilaksanakan pada tanggal 18 Maret - 6 Juni 2018. Metode pengambilan data yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang II ini adalah pengumpulan data dan partisipasi langsung. Kegiatan pembenihan gurami meliputi pemeliharaan induk, proses pemijahan, panen telur, penetasan telur, pemeliharaan larva, pendederan, panen dan pasca penen. Proses persiapan kolam : pengeringan kolam selama 3-4 hari, pemberian saponin 5500 ppm dengan cara disiram-siramkan pada dinding dan dasar kolam, perbaikan konstruksi kolam, pengisian air media yang berasar dari irigasi waduk Jatilihur. Pemeliharaan induk bertujuan untuk menyiapkan induk siap pijah dengan pemberian pakan pellet sebanyak 1% dari biomas dan daun sente 5-10% dari biomas. Daun sente memiliki kandungan nutrisi yang dapat membantu meningkatkas kualitas telur ikan gurami dan tidak menyebabkan penumpukan lemak pada sehingga telur tidak mengandung banyak minyak. Induk yang siap pijah memiliki ciri jantan : Perut meruncing, agresif, umur >2,5 tahun dan berat >2,5 kg. Ciri betina : Perut membulat, agresif, umur > 2,5 tahun dan berat > 1,9 kg. Ikan gurami akan memijah apabila induk betina mengeluarkan aroma menarik (feromone) yang bisa merangsang induk jantan untuk memijah. Apabila induk jantan mencium aroma yang dikeluarkan betina, maka induk jantan akan mulai untuk membuat sarang. Proses pemijahan atau proses keluarnya telur terjadi setelah sarang sempurna terbentuk. Induk jantan tidak mengawini betina secara bersamaan tetapi secara bergantian sehingga tidak terjadi perebutan sarang. Terjadinya proses pemijahan dapat ditandai dengan munculnya minyak dipermukaan air dan aroma amis disekitar sarang. Pemijahan berlangsung 1-2 hari. Hasil pengukuran kualitas air pada proses pemijahan Suhu pagi hari 260c sore hari 330c, pH 6,9, DO pagi hari 4,7 dan sore hari 7,3. Telur gurami akan menetas 36 – 48 jam setelah pemijahan. Telur akan menetas dengan sempurna jika kualitas telur bagus dan kualitas air baik. Pada suhu 30-320c, pH 6,9, salinitas 3ppt, DO6,2 ppm. Pemeliharaan larva gurami berlangsung selama 14 hari yang di bagi menjadi dua tahap berdasarkan wadah pemeliharaan dan padat tebar. DOC 1-7 pemeliharaan larva pada bak plastik dan DOC 8-14 pemeliharaan larva pada akuarium. Pemberian pakan mulai DOC-7 beruma artemia, selanjutnya diberi pakan alami berupa cacing sutra, dosis pakan adlibitum. Monitoring kualitas air suhu 29-320c, pH 6,6, salinitas 3ppt, DO 5,9 ppm. Pendederan adalah tahapan selanjutnya dari pemeliharaan larva. Pendederan dilakukan di outdor bak beton berukuran 4x4x0,5 m. Benih yang ditebar berumur 15 hari, rata-rata panjang total 0,89 cm dan berat 0,005 gram. Padat tebar 100 ekor/m2. Pakan diberikan dengan dosis 10-20% berupa pakan buatan dalam bentuk pouder pada DOC 20-30 dan butiran pada DOC 30-40. Panen dilakukan dengan cara menyurutkan air sambil dijaring menggunakan waring berukuran 3-5 ms. Benih ditampung di bak plastik yang berisi air bersumber dari sumur bor. Selanjutnya dilakukan grading untuk menseragamkan ukuran benih. Benih siap dipacking. Ukuran benih yang dipanen dan dibagi menjadi 4 ukuran. Penanganan pascapanen ikan gurami segar meliputi aktivitas pengepakan dan pengangkutan. Jumlah benih yang diangkut disesuaikan dengan kapasitas wadah, oksigen, ukuran benih, dan lamanya pengangkutan. Packing benih gurami mengunakan plastik PE (polyetilin) berukuran 40x60 cm dengan perbandingan air : oksigen adalah 1:2. Pengangktan benih harus meperhitungkan waktu perjalanan karena benih bisa stres dan mati akibat suhu yang panas dan kehabisan oksigen. Pada luar plastik dilapisi karung basah dengan tujuan mengurangi dari sinar matahari langsung sehingga suhu tetap rendah. Lama tempuh yang aman untuk pengangkutan 100 ekor/plastik kantong ukuran korek adalah ±2 jam. K |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |